Rabu 27 May 2020 13:36 WIB

Telegraf Kapal Titanic akan Dipulihkan

Perusahaan RMS Titanic Inc akan mengoperasikan kendaraan untuk memuluhkan telegraf.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Miniatur Titanic dengan skala 1:30. (Ilustrasi).
Foto: EPA/LUIS TEJIDO
Miniatur Titanic dengan skala 1:30. (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan ini seorang hakim federal memutuskan sebuah perusahaan penyelamat bisa menjalankan rencana pemulihan telegraf yang digunakan kapal Titanic untuk mengirimkan panggilan darurat ketika tenggelam.

Dilansir dari Science Alert, Rabu (27/5), perusahaan penyelamat, RMS Titanic, Inc. berencana mengirim kendaraan yang dioperasikan jarak jauh (ROV) ke dalam suite Marconi. Suite Marconi merupakan ruang di mana operator mengirim panggilan kode Morse untuk meminta bantuan, setelah kapal menabrak gunung es 108 tahun yang lalu.

Baca Juga

Hakim memuturkan radio tersebut memiliki nilai historis, pendidikan, ilmiah dan budaya yang cukup untuk membenarkan ekspedisi.

“Jika bukan karena radio ini, tidak ada sinyal marabahaya akan dapat dikirim, tidak ada yang akan selamat dan kami mungkin tidak pernah menemukan Titanic,” ujar Presiden RMS Titanic Inc, Bretton Hunchak kepada Business Insider.

Putusan pengadilan membatalkan perintah pada tahun 2000 yang melarang perusahaan memotong lambung kapal. Sebuah tim sudah mempersiapkan misi, yang akan diadakan pada akhir Agustus atau September, asalkan aman untuk melakukannya di tengah pandemi virus corona pada saat itu.

RMS Titanic, Inc memiliki cara tersendiri untuk memulihkan radio yang berada di 12.500 kaki di bawah air. ROV akan dikendalikan oleh operator di atas kapal yang berlayar di atas lokasi kecelakaan.

Mereka akan mengirim kendaraan ke kapal, menemukan dan memasuki suite Marconi, kemudian mengambil gambar dan menggunakan alat khusus yang melekat pada ROV untuk mengambil telegraf Marconi. Robot mungkin harus memotong bagian dari suite Marconi untuk melakukannya. Putusan pengadilan baru-baru ini memungkinkan untuk penghapusan sepotong kapal untuk pertama kalinya.

Namun, Hunchak mengatakan perusahaan tersebut masih merancang misi untuk meminimalkan gangguan terhadap Titanic. Ia menuturkan ada banyak lubang di atap dan sangat mungkin RMS Titanic, Inc dapat menjangkau jika membuat alat yang cukup kecil.

“Jadi apa yang kami rancang adalah alat yang benar-benar sangat kecil dengan sendirinya, meluncur turun melalui lubang-lubang di atap dan semacam membuka dan mampu beroperasi dalam konteks ruang yang lebih besar,” ujarnya.

Hunchak menambahkan sebelum melakukan ekstraksi apa pun, mereka benar-benar menjalankan simulasi 3D setiap saat dengan orang-orang yang menciptakan alat. Sebelum ekspedisi, tim akan mengambil perahu dan ROV di dekat lokasi kecelakaan dan menjalankan latihan bor di air dangkal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement