Sabtu 30 May 2020 23:40 WIB

Anak dan Lansia Masih Dilarang Masuk Masjid Dubai 

Dubai akan membuka masjid kembali dengan aturan ketat.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Anak dan Lansia Masih Dilarang Masuk Masjid Dubai .  Al Farooq, Masjid terbesar di Dubai yang juga difungsikan sebagai pusat studi Islam
Anak dan Lansia Masih Dilarang Masuk Masjid Dubai . Al Farooq, Masjid terbesar di Dubai yang juga difungsikan sebagai pusat studi Islam

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI --  Kabar baik bagi umat Islam. Setelah membuka kembali pantai dan taman untuk publik meski dengan peraturan ketat, Dubai, Uni Emirat Arab telah memberikan lampu hijau untuk membuka pintu masjid untuk umum.

Namun, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pembukaan kembali. Menurut sebuah laporan, badan Waqaf Dubai telah memberikan surat edaran yang menetapkan pedoman baru bagi Muslim sebelum mereka dapat memasuki masjid.

Baca Juga

Mereka yang berusia di atas 60 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun tidak akan diizinkan masuk masjid. Sebelumnya, Kota Dubai telah mengumumkan pembukaan kembali pantai dan taman untuk umum dengan pedoman yang ketat sejak Jumat, (29/5).

Pemerintah Kota Dubai mengatakan pantai JBR, Al Mamzar, Jumeirah dan pantai Umm Suqeim akan dibuka untuk umum mulai Jumat, (29/5). Pemkot setempat meminta semua untuk mematuhi langkah-langkah dan pedoman keselamatan publik untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua.

Pemerintah Kota mengatakan taman utama dan Gerbang Dubai juga akan dibuka untuk umum di hari yang sama. Kementerian Kesehatan dan Pencegahan membagikan video berjudul, "Kita semua Bertanggung Jawab (#We_are_all_responsible.)"

"Ingat, kali ini akan berlalu, selama kesadaran adalah senjata kita, dan komitmen kita terhadap diri kita sendiri dan masyarakat kita masih berlanjut. Ini akan berlalu dan menjadi masa lalu, dan seluruh dunia akan menyaksikan kekuatan dan persatuan orang UEA,"jelas dia dilansir di Gulf Today, Sabtu (30/5).

Kementerian telah menyoroti peran vital kader keperawatan dan medis sebagai garis depan pertahanan bagi kesehatan masyarakat dalam penyediaan layanan kesehatan, terutama mengingat krisis corona

Kementerian dalam pesannya menyatakan bangga atas upaya luar biasa mereka untuk mengimunisasi masyarakat terhadap pandemi ini dan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pasien, memberikan model manusia yang menginspirasi sebagai sumber jaminan dan kepercayaan diri.

Kader keperawatan telah membuktikan kompetensi dan kemampuan mereka untuk menghadapi krisis ini dengan cara yang sangat profesional melalui penyediaan layanan kesehatan terbaik untuk pasien. Kementerian mencatat di tengah pertempuran Covid-19, telah memberikan prioritas tinggi pada kesehatan dan keselamatan kader medisnya dengan menyediakan pelatihan dan persyaratan perlindungan kerja yang diperlukan sesuai dengan praktik internasional terbaik.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement