Senin 01 Jun 2020 04:35 WIB

Roy Suryo, Dirut TVRI, dan Jejak Unggahan Ormas PKI

Roy Suryo mengunggah jejak digital Dirut TVRI terkait tulisan Gerwani

Rep: Ali Mansyur/ Red: Joko Sadewo
Pernyataan Roy Suryo soal jejak tulisan Gerwani dari Iman Brotoseno
Foto: tangkapan layar
Pernyataan Roy Suryo soal jejak tulisan Gerwani dari Iman Brotoseno

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Dalam beberapa waktu terakhir, pascapelantikannya, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI terpilih, Iman Brotoseno terus menjadi sorotan. Sejumlah pihak mengungkap jejak digital Iman Brotoseno ke publik.

Setelah sebelumnya diungkit masalah cicitan terkait pornografi, kali ini jejak digital Iman terkait dengan persoalan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang terafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).  Mantan politikus Partai Demokrat Roy Suryo yang mengungkapkannya ke publik.

Dalam kultwitnya, Roy Suryo mempertanyakan maksud dan tujuan Iman menulis panjang lebar terkait ormas terlarang tersebut. "Masih soal "Rekam Jejak" Dirut baru @TVRINasional Terusterang "salut" saja Mas @imanbr bisa panjang & detail Menuliskan KulTwit ttg GERWANI (Gerakan Wanita Indonesia PKI, Wikipedia) sampai 59 (Lima puluh sembilan) pages pada tgl 30-Sep-2018 / 53th G30S Apa maksudnya ya?" cuit @KRMTRoySuryo2, diunggah pada Sabtu (30/5).

Kemudian, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut juga mentwit bahwa selain rekam jejak yang lucu-lucu juga tidak sedikit yang ke arah diskusi esek-esek dan haluan "kiri". Menurut Roy, tulisan tersebut lebih dari 50 halaman. Meski sudah dihapus, Roy mengaku dirinya sudah mengabadikan bukti cuitan Iman Brotoseno tentang Gerwani. Tak hanya itu, dalam kultwitnya, Roy Suryo juga men-tag akun Puspen TNI dan Humas Polri.

"Meski sudah dihapus, Namun Alhamdulillah sempat di screenshoot sebelumnya. Jadi kalau @Puspen_TNI & @DivHumas_Polri memerlukan. Semua masih ada 59 (lima puluh sembilan) hlm bukti2 Cuitan @imanbr ttg Gerwani, Organisasi Wanita yang terkait PKI ini," tulis Roy Suryo, Ahad (31/5).

Atas Kultwit ini, Iman Brotoseno pun langsung menjelaskan persoalan tersebut. Menurutnya, kultwit yang disampaikan merupakan rangkaian kultwit dari bedah buku “Memahami Kontroversi Sejarah Orde Baru “.

Iman yang baru saja dilantik pada jabatan barunya itu mengatakan, pemikiran dan tulisan intelektualitasnya lebih merupakan pencarian jawaban atas ruang dialektika yang terjadi di masyarakat. Termasuk sejarah, sosial, bahkan agama.

Iman mengaku prihatin atas tuduhan segelintir orang termasuk salah satunya Mantan Menpora Roy Suryo, yang turut merespon cuitannya di twitter. Iman mengaku kultwit yang disampaikan merupakan rangkaian kultwit dari bedah buku “Memahami Kontroversi Sejarah Orde Baru “ yang merangkum berbagai opini sejarawan seperti Taufik Abdullah, Anhar Gonggong, Asvi Warman Adam, dan lain-lain.

“Terlebih kalau melihat rekam jejak saya, saya terbiasa bicara tentang sejarah. Karena saya memang penyuka sejarah. Tulisan saya banyak, tidak saja soal sejarah. Tapi juga soal Islam dan kebangsaan. Saya selalu berprinsip dengan sejarah kita melihat cermin kita sendiri,” katanya, dalam keterangan pers, Ahad (31/5).

Ia mengaku prihatin jika ada pihak-pihak yang melakukan framing bahkan memelintir tulisannya sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda. “Kalau ingin membaca koleksi buku-buku saya dan berdiskusi soal sejarah, maka dengan senang hati saya akan berbagi. Ini memang merepotkan dimana hal-hal seperti ini selalu dijadikan plintiran dan framing,” katanya.

Iman kemudian menyatakan akan menonaktifkan akun media sosialnya, yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan sejumlah pihak. Tujuannya agar dia dapat lebih fokus dalam bekerja mengemban amanah jabatan barunya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement