REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Petugas kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap menggelar tes swab massal di Kampung Buninagara, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Selasa (2/6). Tes swab massal itu menyasar ratusan warga di wilayah itu yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, kegiatan tes swab massal itu merupakan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Kota Tasikmalaya dipilih sebagai salah satu pencontohan (pilot project) karantina mikro.
Ia menjelaskan, dalam dua hari terakhir terdapat tambahan satu kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang berasal dari Kampung Buninagara. "Walaupun diduga terpapar di daerah lain, tapi dia tinggal di sini dan telah melakukan kontak dengan banyak orang," kata dia, Selasa.
Laporan penambahan kasus itu disampaikan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya ke Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jabar. Alhasil, Kota Tasikmalaya dipilih menjadi pilot project program karantina mikro.
Untuk memastikan kondisi warga yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19, Gugus Tugas melakukan tes swab massal di wilayah itu. Sekira 100 orang dites swab dan hasilnya akan diketahui dalam waktu cepat.
"Mudah-mudahan dengan swab ini akan memudahkam kita memutus mata rantai Covid-19," kata dia.
Ia menyebutkan, saat ini ada sekira 30 warga di delapan rumah di Kampung Buninagara yang diisolasi. Isolasi itu menjadi bagian dari program karantina mikro.
Budi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil tes swab untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika ditemukan ada warga yang positif, karantina mikro akan diperluas. Artinya, lingkungan itu akan diisolasi secara penuh. Namun, jika hasilnya negatif, petugas medis tetap akan melakukan pemantauan selama 14 hari.