Selasa 02 Jun 2020 18:49 WIB

Stafsus Minta Masyarakat Disiplin Menyongsong New Normal

Diaz Hendropriyono menyatakan disiplin merupakan salah satu bentuk bela negara.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono, mengatakan, masyarakat harus bergotong royong dalam menangani pandemi Covid-19. Ia meminta masyarakat untuk disiplin dalam rangka pemulihan dan melalui situasi new normal.

"Pak presiden juga berkali-kali berpesan dalam penanganan pandemi ini, kita harus bergotong royong," ujar Diaz melalui keterangan tertulisnya, Selasa (2/6).

Baca Juga

Ia mengatakan, momentum peringatan Hari Lahir Pancasila dapat dijadikan sebagai titik di mana seluruh elemen masyarakat bersatu melakukan itu semua dengan disiplin. Menurut dia, disiplin merupakan salah satu bentuk bela negara dan dapat mempercepat proses pemulihan dan new normal dari situasi pandemi saat ini.

"Saya mengajak rekan-rekan muda untuk selalu mengenakan kacamata kemanusiaan. Jangan menyerah untuk membantu sesama dengan ilmu dan kompetensi di bidang masing-masing. Dengan spirit itu, optimis Indonesia segera bangkit dan maju," terangnya.

Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu juga mengatakan, salah satu hal yang harus diwaspadai melawan Pancasila adalah individualisme. Individualisme merupakan sikap mementingkan diri sendiri dan kelompok sendiri dibandingkan mementingkan orang lain atau kepentingan yang lebih luas.

Diaz mengatakan, sikap tidak peduli dengan lingkungan sekitar adalah bagian dari individualisme. Ia melihat, jiwa dan gaya hidup individualis semakin kental di tengah kehidupan bermasyarakat sekarang ini. 

Menurutnya, itu tidak sejalan dengan salah satu butir Pancasila, yakni gotong royong dan suka memberi pertolongan kepada orang lain. "Di saat pandemi seperti ini, kita harus menjauhi sikap individualis dan memperbanyak empati dalam membantu sesama," jelas dia.

Individualisme, katanya, hanya dapat dikalahkan dengan kemanusiaan. Kemanusiaan akan melahirkan kehidupan yang seimbang antara pemenuhan kebutuhan pribadi dan kebutuhan bersama dalam masyarakat. 

Ia pun mengingatkan semua pihak untuk selalu ingat para pendiri bangsa mewariskan Pancasila sebagai pandangan hidup. "Kita harus ingat bahwa pendiri bangsa kita mewariskan Pancasila sebagai pandangan hidup, agar kita selalu mengingat bahwa bangsa ini dibangun dari semangat kemanusiaan, kekeluargaan dan gotong royong," ujar dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement