Rabu 03 Jun 2020 15:14 WIB

Sutradara Sekuel 'Avatar' James Cameron Jalani Karantina

James Cameron harus dikarantina 14 hari sebelum memulai kembali produksinya.

Red: Nora Azizah
Sutradara sekuel kedua
Foto: EMPIRE ONLINE
Sutradara sekuel kedua "Avatar", James Cameron, harus menjalani karantina yang diawasi pemerintah selama 14 hari (Foto: sutradara James Cameron)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara sekuel kedua "Avatar", James Cameron, harus menjalani karantina yang diawasi pemerintah selama 14 hari. Karantina harus dijalankan sebelum memulai kembali produksinya di Selandia Baru.

Laman Indie Wire melaporkan, Rabu (3/6), produser "Avatar" Jon Landau mengumumkan berita karantina tersebut sambil berbagi foto Cameron dan dirinya yang telah tiba di Selandia Baru setelah penerbangan 13 jam dari Los Angeles. Sekuel film blockbuster garapan Cameron ini akan kembali diproduksi segera sejak ditunda karena virus Covid-19.

Baca Juga

Dirilis pada 2009, "Avatar" telah menjadi film terlaris sepanjang masa hingga Juli 2019 ketika diambil alih oleh film superhero "Avengers: Endgame". Cameron telah mengerjakan sekuel "Avatar" selama bertahun-tahun dan proyek mereka telah ditunda beberapa kali.

Seri kedua dijadwalkan untuk debut pada Desember 2021, diikuti oleh tiga lainnya pada Desember 2023, Desember 2025, dan Desember 2027. Sekuel "Avatar" akan didistribusikan oleh Walt Disney Co, yang mengambil alih waralaba tersebut ketika membeli bisnis film dan TV dari 21st Century Fox pada 2019.

Sementara, produksi film dan TV terhenti di seluruh dunia pada pertengahan Maret. Tetapi perlahan-lahan kembali di beberapa negara, termasuk Selandia Baru, di mana sekuel "Avatar" sedang difilmkan.

Pihak berwenang di Selandia Baru juga mengklaim penyebaran virus corona melambat secara dramatis setelah pemerintah memberlakukan lockdown ketat. Selandia Baru juga telah menyetujui pengamanan industri film untuk melanjutkan produksi. Setiap set membutuhkan izin untuk membawa orang kembali bekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement