Kamis 04 Jun 2020 10:16 WIB

Mural Antirasisme Viral, Jadi Tanda Persatuan

Seniman Inggris melukis mural yang tampak sangat relevan dengan gerakan antirasisme.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Seniman asal Inggris Nathan Murdoch melukis mural yang relevan dengan gerakan antirasisme.
Foto: PA Media Via BBC
Seniman asal Inggris Nathan Murdoch melukis mural yang relevan dengan gerakan antirasisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mural karya seniman jalanan asal Inggris menjadi viral di media sosial karena mempromosikan persatuan di tengah amarah global terkait rasisme yang dipicu oleh kematian George Floyd, pria kulit hitam asal Amerika Serikat yang tewas akibat brutalitas polisi. Sang seniman, Nathan Murdoch, tak menyangka muralnya menarik banyak perhatian.

Mural Murdoch menggambarkan ibu jari dan telunjuk dua orang yang saling menempel, menciptakan bentuk hati. Sebuah foto dari karya itu lalu menyebar secara global.

Baca Juga

Mereka yang terkena dampak rasisme di Amerika Serikat, seperti rapper Ice-T dan Chuck D dan seorang pemain sepak bola Amerika turut mengunggah foto mural itu di akun media sosialnya. Murdoch mengaku senang bisa membuat gambar berbicara.

Mural itu dilukis Murdoch di underpass di daerah Millfield, daerah di Inggris yang didera ketegangan rasial pada November lalu. Dilansir BBC, Murdoch yang merupakan warga Peterborough ditugaskan membuat karya seni oleh lembaga amal lokal Diaspora untuk menyuarakan antirasisme.

Murdoch menjelaskan, muralnya menunjukkan satu tangan berwarna dan satu lainnya abu-abu. Ada pesan khusus di balik gambar itu.

“Jika kita menerima warna tentang siapa kita, apa yang membuat kita berbeda? Kita semua sama,” ujar seniman berusia 34 tahun ini.

Murdoch yang karyanya pernah didedikasikan untuk anggota The Prodigy, Keith Flint, mengisahkan bahwa ia dihubungi seorang wanita di Minneapolis, Minnesota yang mencari karya seni untuk mengekspresikan perasaan dan mendorong dialog berbeda.

“Saya kagum bahwa seseorang dari jauh menemukan gambar ini di Peterborough,” kata Murdoch.

Ice-T membagikan foto mural itu di Twitter yang langsung mendapat suka 16 ribu dan di-retweet 3.000 kali. Di antara mereka yang me-retweet unggahan Ice-T adalah Public Enemy Chuck D serta pemain American football dan pemenang Super Bowl, Jahri Evans.

Ketika mendengar kematian Floyd, Murdoch sering berpikir tentang karya seninya. Ia menganggap muralnya sangat relevan.

"Tapi saya tidak pernah menyangka itu akan diakui secara internasional,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement