Kamis 04 Jun 2020 13:58 WIB

Alasan Zoom tak Masukkan Fitur Enkripsi di Aplikasi Gratis

Fitur enkripsi ujung ke ujung hanya untuk pengguna berbayar.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Enkripsi data (ilustrasi)
Foto: ©androidspin.com
Enkripsi data (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia aplikasi konferensi video Zoom mengungkap alasannya tidak menyertakan fitur utamanya, enkripsi ujung-ke-ujung yang sudah ditingkatkan untuk pengguna gratis. Enkripsi ujung ke ujung akan diberikan untuk pengguna berbayar.

Dengan tidak mendapatkan fitur keamanan enkripsi ujung-ke-ujung, maka pengguna Zoom gratis masih mungkin komunikasinya tidak seaman pengguna berbayar. "Kami tidak ingin memberikan itu kepada pengguna gratis karena kami juga ingin bekerjasama dengan FBI, dengan penegak hukum setempat jika beberapa orang menggunakan Zoom untuk tujuan yang buruk," ujar CEO Zoom, Eric Yuan, dikutip dari Phone Arena, Kamis (4/6).

Baca Juga

Enkripsi antara server masih memungkinkan Zoom untuk mengawasi rapat. Namun enkripsi antara pengguna atau enkripsi ujung-ke-ujung membuat Zoom tidak dapat melakukan itu lagi. Zoom membatasi ketersediaan standar keamanan yang ditingkatkan itu dalam upaya untuk mencegah penyalahgunaan.

Konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos, juga mencuitkan tentang situasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa implementasi enkripsi ujung-ke-ujung (E2E) membutuhkan "tindakan penyeimbang yang sulit."

"Mencoba meningkatkan jaminan privasi sekaligus mengurangi dampak dari penyalahgunaan produk," cuit @alexstamos.

"Jadi kami harus merancang sistem untuk secara aman mengizinkan host untuk menggelar pertemuan E2E dan untuk secara hati-hati mengomunikasikan jaminan keamanan saat ini kepada host dan peserta. Kami mencari cara untuk meningkatkan ke E2E setelah rapat dimulai, tetapi tidak akan ada penurunan kualitas," ujar Stamos dalam utas cuitan yang sama.

Membatasi enkripsi ujung-ke-ujung hanya untuk pengguna berbayar dirasa membantu, namun Zoom juga telah menyatakan komitmennya untuk menyediakan solusi yang lebih komprehensif di masa depan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement