REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Rekor 12 kemenangan beruntun milik petarung UFC, Tony Ferguson harus patah di tangan Justin Gaethje, sebulan yang lalu. Kekalahan itu membuat tim Khabib Nurmagomedov sedih.
Sebab jika Ferguson mampu menang, maka ia akan menghadapi Khabib dalam pertarungan berikutnya. Laga tersebut dinilai akan berlangsung panas karena masing-masing kubu mengincar rekor kemenangan beruntun.
Rekan setim Khabib, Tukhugov mengatakan, dirinya sedih karena laga Ferguson melawan Khabib gagal terjadi. "Tentu, saya sedih melihat hasilnya. Saya menonton pertandingan itu dan sempat mengirim pesan kepada Khabib," katanya seperti dilansir SPORTBible, Sabtu (6/6).
"Saya menulis: 'Menurutmu Ferguson bisa menang?' Khabib bilang: 'Saya tidak tahu, tapi kami mendukungnya dan membutuhkannya."
"Kami mendukung Ferguson saat itu," kata Tukhugov.
Ia mempertanyakan keputusan Ferguson yang memilih mengurangi berat badan dua kali dalam usaha mempertahankan kemenangan.
"Menurut saya, ia bisa menang jika tidak mengurangi berat badan dua kali. Ia kadang-kadang gila. Saya tidak paham mengapa ia mau pamer, padahal memiliki rekor 12 kemenangan."
"Ia tidak perlu membuktikan apa-apa ke semua orang. Seorang petarung di level ini tidak perlu melakukan kesalahan seperti itu."
"Saya juga tidak menyangka kemampuan Gaethje. Saya pikir ia akan lelah. Tapi tidak, ia benar-benar fit."
Alhasil, Nurmagomedov yang sudah tidak bertarung resmi sejak September 2019 akan menghadapi Gaethje. Dijadwalkan, pertarungan akan berlangsung pada September mendatang.
"Untuk Khabib, tidak ada yang tidak berbahaya. Bukan Gaethje, bukan Ferguson, bukan saya. Saya percaya Khabib akan mengalahkannya. Tapi jika membandingkan dengan Ferguson, saya pikir Gaethje akan memiliki kesempatan yang lebih besar," ucapnya.
Presiden UFC, Dana White menegaskan pertandingan akan tepat waktu. Ia menyampaikan, pertarungan itu harus tuntas sebelum tahun 2020 berakhir.