REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelombang perlawanan terhadap aksi rasisme terus terdengar. Kematian pria berkulit hitam, George Floyd memantik hal ini. Bintang Manchester City, Raheem Sterling diminta bereaksi.
Sterling yang pernah menjadi korban pelecehen, menilai tindakan protes awal yang bagus. Secara khusus, untuk membuat perubahan di negaranya, Inggris, aksi protes saja tidak cukup. Sterling merasa diskusi perlawanan pada tindakan tak terpuji ini, sudah sering dilakukan.
"Sekarang saatnya bertindak," kata eks Liverpool, dikutip dari BBC, Selasa (9/6).
Sterling berpendapat mantan pemain yang berasal dari sosok berkulit hitam, Asia, dan minoritas harus memiliki kesempatan sama di staff kepelatihan dan posisi elit sepakbola Inggris. Dewasa ini, ia belum melihat harapannya terealisasi.
Ia mencontohkan empat sosok legenda dari generasi yang sama, tapi mendapat peran berbeda saat memasuki dunia kepelatihan. Ada Frank Lampard, Steven Gerrard, Sol Campbell, dan Ashley Cole. Lampard dan Gerard yang berkulit putih menjadi pelatih utama di Chelsea, juga Glasgow Rangers.
Sementara Campbell dan Cole mendapat peran kurang mentereng. Campbell membesut tim di divisi bawah di Inggris. Pada musim 2018/2019, eks bek Arsenal itu menangani Macclesfield Town. Sejak musim panas tahun lalu, ia merapat ke Southend United. Cole pun tak lebih baik dari Campbell.
Mantan bek kiri Chelsea itu melatih skuat U-15 eks timnya. "Semua mereka memiliki karir yang hebat dan pernah bermain untuk timnas Inggris. Pada saat yang sama, dua lainnya melatih di level tertinggi. Kemudian dua yang belum mendapat kesempatan tepat, adalah sosok berkulit hitam," tutur Sterling mencium ketidakadilan dalam sistem rekruitmen pelatih di Britania.
Oleh karenanya, ia meminta orang-orang di parlemen membuka mata akan hal ini. Kesempatan mendapat Tugas penting dalam hirarki klub harus diberikan kepada semua kalangan. Menurut Sterling, ada 500 pemain di Liga Primer Inggris. Sepertiga dari jumlah tersebut, berkulit hitam.
"Kami tidak memiliki perwakilan dalam hirarki klub, atau staff kepelatihan," ujarnya.