Selasa 09 Jun 2020 23:02 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Lebak Meningkat

Pasien positif Covid-19 di Lebak meningkat hingga 10 kasus.

Pasien positif Covid-19 di Lebak meningkat hingga 10 kasus (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
Pasien positif Covid-19 di Lebak meningkat hingga 10 kasus (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pasien positif terjangkit COVID-19 di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meningkat hingga mencapai 10 kasus. Pemkab Lebak mengimbau masyarakat harus mewaspadai penularan penyakit yang mematikan itu.

"Semua pasien COVID-19 itu hasil rapid test secara massal yang dilakukan tugas gugus dan dilanjutkan pemeriksaan swab ke Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Triatno Supiono, saat dihubungi di Lebak, Selasa (9/6).

Baca Juga

Meningkatnya kasus COVID-19 tersebut akibat kontak badan dengan pasien yang sebelumnya sudah dinyatakan positif terpapar virus corona. Saat ini, jumlah pasien COVID-19 tercatat 10 orang tersebar di Kecamatan Cihara dua orang, Warunggunung dua orang, Maja dua orang, Cikulur satu orang, Cimarga satu orang, Malingping satu orang dan Cirinten satu orang.

Para pasien COVID-19 itu diantaranya menjalani isolasi mandiri di rumah juga ada yang mendapatkan perawatan medis di RSUD Banten. Bahkan, dari 10 kasus pasien COVID-19 itu diantaranya seorang penderita sembuh dan mereka sudah kembali ke rumahnya. Namun, pihaknya hingga kini belum menerima laporan korban meninggal dunia akibat COVID-19.

"Kami minta warga agar tetap mewaspadai penyebaran pandemi COVID-19 itu," katanya menjelaskan.

Untuk mengantisipasi pencegahan COVID-19, kata dia, pihaknya akan melakukan "tracking" terhadap ruang lingkup pasien yang dinyatakan positif COVID-19. Pelaksanaan "tracking" dan penyelidikan epidemiologi untuk mencari kontak erat kasus dan melakukan swab terhadap warga yang kontak badan dengan yang sebelumnya dinyatakan positif corona.

"Kami berharap dengan tracking itu dapat mencegah penyebaran COVID-19," katanya.

Ia mengajak masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan dan membudayakan hidup bersih dan sehat. Selain itu juga melakukan penyemprotan disinfektan dan menghindari keramaian juga tidak berkerumun karena sangat berpotensi penularan virus corona.

"Kami minta warga agar lebih banyak tinggal di rumah untuk mencegah COVID-19 itu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement