REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengaku masih ada masyarakat dan pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19 di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Kawasan Malioboro sendiri di tengah kondisi pandemi saat ini sudah mulai dikunjungi masyarakat.
"Sore tadi saya keliling-keliling di Malioboro, masih ada yang tidak menggunakan masker, masih terlihat orang yang berkerumun tidak menjaga jarak aman," kata Heroe di Yogyakarta, Selasa (9/6).
Heroe menyebut akan menutup kawasan Malioboro jika masih banyak masyarakat maupun pengunjung yang tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi penularan Covid-19 baru di Malioboro.
"Malioboro akan saya tutup, jika ternyata masih kedapatan orang yang tidak menggunakan masker, tidak ada jarak fisik dan tidak mengindahkan protokol baru Covid-19," ujar Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.
Ia mengatakan, petugas sudah diterjunkan untuk melakukan patroli di sekitar kawasan Malioboro. Baik Jogoboro, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun petugas dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro.
Pihaknya menindak tegas bagi masyarakat maupun pengunjung yang melanggar protokol kesehatan Covid-19 di Malioboro. Bahkan, sudah ada pengunjung yang ditindak tegas selama dua hari ini yaitu sejak Senin (8/6) kemarin. Mereka yang tidak mematuhi protokol langsung diminta keluar dari kawasan Malioboro.
"Mengapa harus tegas, karena Malioboro sudah mulai menggeliat. Sudah banyak pedagang dan pengunjung yang berdatangan. Kalau tidak ditegakkan secara keras protokol Covid-19, dikhawatirkan bisa berubah jadi tempat yang tidak aman dan nyaman bagi siapa saja," katanya.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya juga mengancam akan menutup kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer. Ia menyaksikan sendiri banyak pengunjung yang tidak patuh dan tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan di kawasan tersebut.
"Ahad malam saya juga keluar, keliling lewat Malioboro. Di Malioboro mereka kongkow-kongkow sambil duduk tidak pakai masker," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (8/6).
Sultan pun menegaskan, jangan sampai ramainya masyarakat Malioboro yang melanggar protokol Covid-19 menyebabkan adanya klaster baru penularan Covid-19 di DIY. Ia pun mengancam akan menutup kawasan Malioboro jika ditemukan positif dari jantung Kota Yogyakarta tersebut.
"Jangan sampai saya close (tutup), jangan sampai ada yang positif. Sehingga nanti terjadi Covid (gelombang) kedua. Saya minta kesadaran mereka yang ada di Malioboro (menjalankan protokol kesehatan, Red)," ujarnya.