Rabu 10 Jun 2020 22:42 WIB

Pemkot Magelang Buka Barikade Akses Jalan Protokol

Semula, barikade itu untuk membatasi kendaraan dari luar kota masuk ke Kota Magelang

Petugas gugus tugas penanganan COVID-19 menyemprotkan disinfektan saat pembukaan kembali jalur utama kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/6/2020). Pembukaan jalan utama yang ditutup selama sekitar tiga bulan akibat pandemi COVID-19 tersebut dalam rangka menuju normal baru agar perekonomian masyarakat kembali bangkit
Foto: ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Petugas gugus tugas penanganan COVID-19 menyemprotkan disinfektan saat pembukaan kembali jalur utama kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/6/2020). Pembukaan jalan utama yang ditutup selama sekitar tiga bulan akibat pandemi COVID-19 tersebut dalam rangka menuju normal baru agar perekonomian masyarakat kembali bangkit

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (10/6), membuka barikade atau penutup jalan di pertigaan Kebonpolo dan persimpangan depan Hotel Tri. Semula, barikade itu untuk membatasi kendaraan dari luar kota masuk ke Kota Magelang sejak 30 Maret 2020.

Secara simbolis Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito membuka barikade di persimpangan Kebonpolo. Diikuti Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Kapolres Magelang Kota AKBP Nugroho Ari Setiawan, Dandim 0705/Magelang Letkol Czi Antro Indriyanto, dan Sekda Joko Budiyono.

Baca Juga

Sigit menyampaikan pembukaan barikade ini menjadi tanda bahwa Kota Magelang bersiap menerapkan normal baru setelah sempat tersendat akibat pandemi COVID-19, terutama terkait dengan kehidupan sosial dan ekonomi. "Pimpinan harus memutuskan portal dibuka. Dengan demikian, ketegangan di tengah masyarakat dapat sedikit kendor. Ekonomi kembali menggeliat. Kami akan amati perkembangan di lapangan nanti," kata Wali Kota Magelang.

Ia menuturkan pandemi Covid-19 memang menyebabkan beberapa sektor terpuruk. Tidak sedikit warga yang kesulitan bekerja, bahkan kehilangan pekerjaan.

Sigit meminta setelah pembukaan barikade jalan protokol ini, portal di kampung-kampung juga dibuka. Namun, masyarakat wajib menaati protokol kesehatan karena penyebaran Covid-19 masih rentan meskipun Kota Magelang termasuk daerah di Jawa Tengah yang memiliki kasus Covid-19 rendah.

"Kita harus tetap patuh pada protokol kesehatan. Era normal baru intinya pada penerapan protokol kesehatan yang disiplin, tetap pakai masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan tidak berkerumun," katanya.

Setelah barikade dibuka, petugas dari Pemadam Kebakaran Kota Magelang menyemprotkan cairan desinfektan di kawasan pertigaan Kebonpolo. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Singgih Indri Pranggana mengatakan bahwa pembukaan barikade ini sebagai bagian dari kelonggaran bagi masyarakat dari sektor ekonomi.

"Ini kelonggaran bagi masyarakat agar ekomoni masyarakat tumbuh lagi. Akan tetapi, kami terus mengimbau masyarakat agar protokol kesehatan harus mereka taati," katanya menegaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement