Jumat 12 Jun 2020 20:00 WIB

Kasus Covid-19 Naik Turun, 23 Mal Boleh Beroperasi

Selama PSBB proposional, tim gugus tugas covid-19 sudah mendatangi manajemen mal.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Foto: istimewa
Wali Kota Bandung, Oded M Danial.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung memastikan sebanyak 23 pusat perbelanjaan atau mal mulai bisa beroperasi pada Senin (15/6) mendatang di masa lanjutan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proposional hingga 26 Juni termasuk Pasar Baru. Selain itu, beberapa tempat lainnya yaitu objek wisata seperti saung Angklung Udjo.

"Relaksasi yang ditambah pusat perbelanjaan, mal, hotel, olahraga (bukan kontak fisik), objek wisata seperti saung angklung udjo dan transportasi. Kebun binatang belum, (tempat) hiburan belum," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Balai Kota Bandung, Jumat (12/6).

Dia mengatakan, kegiatan pernikahan boleh dilakukan namun hanya sebatas akad dan tidak boleh dilakukan resepsi. Selain itu aktivitas transportasi seperti travel diperbolehkan merujuk aturan pemerintah pusat dengan kapasitas maksimal 50 persen. 

Menurutnya, penambahan relaksasi difokuskan kepada kegiatan dengan penyebaran virus yang rendah. Ia mengatakan pada tempat tempat tersebut akan dilakukan pembatasan aktivitas sebanyak 30 persen.

Oded mengatakan, selama PSBB proposional kemarin tim gugus tugas covid-19 sudah mendatangi manajemen mal. Katanya para pengelola mal sudah menyepakati menerapkan standar protokol kesehatan.

Menurutnya, relaksasi dilakukan melihat kepada sektor ekonomi dimana jika covid-19 terus terjadi dan berkepanjangan maka pertumbuhan ekonomi pada 2020 diprediksi minus 0,47 persen. Saat ini katanya pertumbuhan ekonomi sekitar 3,5 persen. 

"Salah satu penyebabnya karena pandemi berdampak pada penurunan daya beli rata-rata 30 persen. Ketahanan keluarga menjadi lemah," katanya. Katanya, jika bisa meminimalisasi dampak covid-19 dan aktivitas ekonomi membaik maka bisa dipertahankan hingga 41,3 persen pada 2020. 

"Kalau ekonomi bergerak dengan relaksasi 30 persen. Mudah-mudahan potensi PAD bisa di 41,3 persen," katanya. Namun menurutnya jika ekonomi tidak bergerak maka pertumbuhan ekonomi menurun sampai 0,47 persen. 

Menurutnya, saat ini indek penularan covid-19 di kota Bandung masih naik turun dimana di awal pandemi angka penularan berada di angka 4 namun mengalami penurunan menjadi 0.56. Namun pada Kamis (11/6) kemarin angkanya naik menjadi 1.09 sehingga diberlakukan perpanjangan PSBB proposional.

"Tanggal 11 hari kemarin (angka penularan) kita naik lagi menjadi 1.09, naik lagi," katanya. Katanya, kenaikan indek penularan covid-19 dikarenakan pengetesan yang dilakukan secara masif. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. 

Oded menambahkan, jumlah kasus kumulatif covid-19 mencapai 358 kasus dengan kasus positif aktif 167 orang. Menurutnya, pada PSBB proposional kemarin dideteksi melalui tes sebanyak 56 kasus baru positif. dimana 18 orang tidak bergejala, 27 tenaga medis, 5 orang pedagang pasar dan enam orang PDP. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement