REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) membukukan Premi Bruto mencapai Rp 19,8 triliun pada kuartal-I 2020. Pencapaian tersebut tumbuh 0,4 persen dibandingkan kuartal-I 2019 yang sebesar Rp 19,7 triliun.
AAUI mencatat, kontribusi terbesar premi industri asuransi berasal dari lini bisnis kendaraan motor Rp 4,9 triliun. "Kenaikan ini mungkin karena masih ada pembelian kendaraan terutama yang bekas di kuartal-I 2020," kata Wakil ketua bidang statistik dan penelitian AAUI, Trinita Situmeang, Jumat (12/6).
Selain kendaraan bermotor, premi asuransi umum juga ditopang oleh lini bisnis properti sebesar Rp 4,4 triliun. Namun, raihan tersebut mengalami penurunan sebesar 5,2 persen pada kuartal-I 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Trinita, menurunnya premi properti sejalan dengan pertumbuhan supply dan demand property komersial yang juga cenderung menurun hingga kuartal-I 2020.
Lini bisnis lainnya yang mengalami penurunan premi yaitu asuransi kredit.
Asuransi kredit mengalami pertumbuhan negatif dibanding tahun lalu sebesar 15,5 persen. Menurut Trinita, penurunan tersebut seiring dengan pertumbuhan kredit baru khususnya kredit konsumsi yang terus menurun.
Berdasarkan data perbankan Bank Indonesia, pertumbuhan kredit di kuartal-I 2020 mengalami perlambatan. Hal itu tercermin dari saldo bersih timbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal-I 2020 sebesar 23,7 persen, lebih rendah dari kuartal-I 2019 yang sebesar 57,8 persen.