Senin 15 Jun 2020 06:31 WIB

Pemkot Bogor Berencana Tambah Insentif RW Siaga

Pemkot Bogor akan meningkatkan insentif dari Rp 500 ribu per bulan menjadi Rp 1 juta.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Friska Yolandha
Suasana Taman Sempur yang diberikan lingkaran untuk pembatasan jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/6). Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor akan memperketat RW Siaga Covid-19. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan akan menambah insentif Rp 500 ribu yang dikucurkan ke 797 RW di Kota Bogor dalam dua bulan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Taman Sempur yang diberikan lingkaran untuk pembatasan jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/6). Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor akan memperketat RW Siaga Covid-19. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan akan menambah insentif Rp 500 ribu yang dikucurkan ke 797 RW di Kota Bogor dalam dua bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah dengan total mencapai 153 orang per Ahad (14/6). Padahal sebelumnya, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 cukup stagnan dengan jumlah 110 orang.

Mengantisipasi itu, Pemeritah Kota (Pemkot) Bogor akan memperketat RW Siaga Covid-19. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan akan menambah insentif Rp 500 ribu yang dikucurkan ke 797 RW di Kota Bogor dalam dua bulan.

Baca Juga

"Dari 793 RW kan dapatnya Rp 500 ribu, kita mau ke Rp 1 juta (per bulan), jadinya kan Rp 793 juta, tinggal kali dua bulan, bisa saja dikali tiga bulan, empat bulan," kata Dedie dikonfirmasi, Ahad (14/5).

Insentif itu sebelumnya hanya dikucurkan pada bulan April dan Mei 2020. Insentif pada Bulan Mei baru diberikan pada bulan Juni 2020 saat Hari Jadi Bogor (HJB) 538 yang diperingati 3 Juni. Sementara insentif pada bulan April direncanakan akan diberikan pada pertengahan hingga akhir bulan Juni.

Namun, Dedie mengeluhkan, jumlah keuangan kas daerah. Pasalnya, di tengah Covid-19 keuangan daerah tak cukup stabil dengan hanya mampu melakukan refocusing anggaran Rp 144 miliar untuk penanganan Covid-19.

"Tapi Kita masih meminta mempertimbangkan sumber keuangannya, sama kemampuan keuangan pemerintah, ini kan jadi dilematis," jelas Dedie.

Dedie mengatakan, insentif untuk RW Siaga ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. Harusnya, dia menyebut, dana kelurahan dengan total Rp 320 juta, 30 persennya dapat diperuntukkan bagi RW Siaga.

Dedie mengatakan, penambahan sangat mungkin diberikan kepada RW Siaga bila roda perekonomian mulai berjalan. Sebab, selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak ada aktivitas roda perekonomian dari sumber penerimaan daerah seperti mal, hotel dan restoran tutup sementara.

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bogor sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, insentif bagi RW Siaga sebagai bentuk apresiasi Pemkot Bogor. Ade mengatakan, RW Siaga dipergunakan untuk merespons PSBB pertama di Kota Bogor yang dimulai pada 14 April 2020.

Waktu itu, dia mengatakan, RW Siaga sebagai benteng dasar untuk mencegah persebaran Covid-19 ditingkat wilayah. Agar berjalan lancar, Pemkot Bogor menganggarkan insentif bagi RW Siaga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement