REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (16/6) pagi bergerak menguat dipicu kebijakan stimulus baru oleh bank sentral Amerika Serikat the Fed. Pada pukul 09.33 WIB, rupiah menguat 47 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 14.068 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.115 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kebijakan the Fed dini hari tadi yang mengeluarkan kebijakan stimulus baru untuk membantu perusahaan AS melewati pandemi menjadi sentimen negatif bagi dolar AS. "Kebijakan ini terlihat mendorong pelemahan dolar AS karena mendorong kenaikan likuiditas dolar AS," ujar Ariston.
The Fed baru saja meluncurkan program pembelian obligasi perusahaan AS di pasar sekunder dengan anggaran hingga 750 miliar dolar AS. "Stimulus bank sentral AS ini pun memberikan sentimen positif ke aset berisiko," katanya.
Menurut Ariston, aksi the Fed tersebut menutup sementara kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran wabah dan gelombang kedua pandemi. Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS karena kebijakan rhe Fed tersebut.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini masih akan bergerak di kisaran Rp 14 ribu per dolar AS dan potensi pelemahan ke Rp 14.150 per dolar AS. Pada Senin (15/6), rupiah menguat 18 poin atau 0,13 persen menjadi Rp 14.115 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.133 per dolar AS.