Jumat 19 Jun 2020 13:19 WIB

Amartha-Benih Baik Galang Donasi Bagi Pengusaha Ultra Mikro

Penggalangan donasi ditargetkan mampu kumpulkan Rp 100 juta dalam bentuk paket usaha

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penggalangan donasi Bantuan Paket Usaha Demi Keberlangsungan Pengusaha Ultra Mikro di Desa menargetkan dana sebesar Rp 100 juta, akan disalurkan dalam bentuk paket alat usaha kepada lebih dari 660 perempuan pengusaha ultra mikro di sektor usaha warung makan, pengusaha makanan dan warung kelontong di desa wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Foto: Amartha
Penggalangan donasi Bantuan Paket Usaha Demi Keberlangsungan Pengusaha Ultra Mikro di Desa menargetkan dana sebesar Rp 100 juta, akan disalurkan dalam bentuk paket alat usaha kepada lebih dari 660 perempuan pengusaha ultra mikro di sektor usaha warung makan, pengusaha makanan dan warung kelontong di desa wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha, pionir fintech peer to peer lending yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa, bekerja sama dengan BenihBaik.com, yakni sebuah platform penggalangan dana digital untuk menggalang donasi mendukung pemulihan ekonomi mikro desa yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Penggalangan donasi Bantuan Paket Usaha Demi Keberlangsungan Pengusaha Ultra Mikro di Desa menargetkan dana sebesar Rp 100 juta, akan disalurkan dalam bentuk paket alat usaha kepada lebih dari 660 perempuan pengusaha ultra mikro di sektor usaha warung makan, pengusaha makanan dan warung kelontong di desa wilayah Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder and CEO Amartha menyatakan, pemberlakuan Pembatasan sosial berskala Besar (PSBB) ataupun lockdown lokal di sejumlah wilayah Indonesia, menyebabkan banyak usaha mikro di desa yang mengalami kesulitan ekonomi. "Sehingga dalam menghadapi new normal, Amartha berkomitmen

mendampingi Mitra serta masyarakat desa dengan memberikan paket alat usaha dan pelatihan usaha online, agar perempuan pengusaha ultra mikro di desa dapat membuka atau mengembangkan usaha baru,” ungkap Andi Taufan.