Jumat 19 Jun 2020 21:10 WIB

Kembali Akrab dengan Budaya Betawi Lewat Lakon Doel

Generasi muda berperan dalam memajukan dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya B

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Agus Yulianto
Maudy Koesnaedi.
Foto: Republika/Shelbi A
Maudy Koesnaedi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertunjukan Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik kembali hadir di situs resmi dan saluran Youtube IndonesiaKaya. Penikmat seni bisa menyimak lakon yang diprakarsai oleh Maudy Koesnaedi tersebut pada Sabtu (20/6) dan Ahad (21/6) pukul 14:00 WIB. 

Tayangan merupakan rekaman dari pementasan pada 14 Mei 2010 di Gedung Kesenian Jakarta. Pertunjukan digagas oleh Maudy bersama Teater Abang None (Abnon) Jakarta yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, dan kini menjadi bagian dari program #NontonTeaterDirumahAja. 

Doel diadaptasi dari film berjudul Si Doel Anak Modern yang dibintangi Benyamin S, Christine Hakim, dan Tutie Kirana pada 1976. Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengatakan, penayangan kembali lakon Doel turut memperingati HUT Jakarta ke-493. 

"Pementasan oleh Teater Abang None Jakarta menjadi contoh bagaimana generasi muda berperan dalam memajukan dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya Betawi, dalam bentuk seni pertunjukan," kata Renitasari lewat pernyataan resminya yang diterima Republika.co.id.

Lakon Doel: Antara Roti Buaya dan Burung Merpati, Kembang Parung Nunggu Dipetik melibatkan Abang dan None Jakarta lintas wilayah dan angkatan, mulai 1990 sampai 2009. Para pemain membawakan candaan khas Betawi yang nyablak namun jujur, didukung tata musik serupa lenong. 

Lakon mengisahkan Doel yang bertemu sahabat lamanya, makelar bernama Salempang. Dia merayu Doel menjual tanah warisan dengan janji mengenalkan Doel pada Usje, teman kecil mereka yang sekarang menjadi peragawati. Salempang mengajari Doel bergaya modern untuk memikat hati Usje. 

Usje sudah punya pacar aktor terkenal bernama Albar, tapi dia senang karena Doel selalu menghiburnya. Sementara, Doel mempunyai sahabat baik sejak kecil bernama Asnah yang diam-diam memendam rasa. Doel menghadapi dilema romansa saat keluarga Asnah berniat melamarnya untuk menjadi menantu. 

Pementasan menghadirkan Ade Firman Hakim yang memerankan Doel dan Senandung Nacitta Mizwar sebagai Usje. Ada pula Nabilah Zata Dini sebagai Asnah, Armand Nalendra sebagai Albar, Adjie Pangestu sebagai Bapak Asnah, Maudy Koesnaedi sebagai Ibu Doel, serta banyak pemeran lainnya. 

Penggagas dan produser pertunjukan, Maudy Koesnaedi, berharap penayangan ulang lakon tersebut menjadi hiburan akhir pekan yang mengingatkan pentingnya pelestarian budaya Betawi. Bagi Maudy, cerita Si Doel memiliki makna personal yang mendalam sehingga ingin dia bagikan kepada publik. 

"Menyaksikan kembali pementasan ini membuat saya kembali terkenang bagaimana seluruh pemain berproses. Tidak semua pemain lakon punya latar belakang akting, tapi kecintaan akan budaya Betawi dan keinginan mengenalkan sisi lain budaya Betawi membawa kami ke panggung," ujarnya. 

Sebelum menyaksikan lakon Doel, penikmat seni bisa mengetahui lebih lanjut mengenai proses di balik pementasan. Maudy Koesnaedi dan Ade Firman Hakim akan menyapa publik melalui bincang santai di akun Instagram @indonesia_kaya pada Sabtu, 20 Juni 2020 pukul 12:00 WIB. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement