Ahad 21 Jun 2020 06:40 WIB

Estonia akan Berlakukan Visa Digital

Visa digital akan diluncurkan Estonia secara bertahap mulai bulan ini.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
Visa digital akan diluncurkan Estonia secara bertahap mulai bulan ini (Foto: ilustrasi visa)
Foto: Pxfuel
Visa digital akan diluncurkan Estonia secara bertahap mulai bulan ini (Foto: ilustrasi visa)

REPUBLIKA.CO.ID, TALLINN -- Adanya pandemi COVID-19, banyak perusahaan harus memikirkan kebijakan mengenai pekerjaan yang ditangani secara remot atau jarak jauh. Namun, salah satu negara di Baltik, Eropa Utara, Estonia, memiliki kebijakan baru untuk memudahkannya.

Dilansir di laman Lonely Planet, Ahad (21/6), megara ini telah mengubah undang-undang untuk membuat visa baru untuk mengundang pengembara digital yang tidak terikat pada kantor fisik. Sebelumnya, negara ini telah memperkenalkan program e-residensi.

Baca Juga

Program ini memungkinkan para pengusaha internasional untuk mengakses layanan digital pemerintah Estonia dan memulai bisnis di dalam Uni Eropa, tanpa harus hadir secara fisik. Sementara visa baru ini akan memungkinkan pekerja untuk pindah ke dan tinggal di negara ini.

"Visa nomad digital akan memperkuat citra Estonia sebagai negara-e dan memberi Estonia suara yang lebih berpengaruh di tingkat internasional," kata Menteri Dalam Negeri Estonia Mart Helme, dalam sebuah pernyataan.

Lebih dari 50.000 orang dari 157 negara telah menjadi e-residen sejak diluncurkannya program tersebut pada 2014. Visa nomad digital berupaya untuk menarik para pelancong jangka panjang yang mengerti teknologi yang akan menghabiskan pendapatan mereka di negara itu tanpa mengambil pekerjaan dari penduduk setempat.

Visa baru diharapkan akan diluncurkan secara bertahap mulai bulan ini. Sementara, perincian akhir kebijakan itu masih dimatangkan.

Diharapkan, sebanyak 1800 visa akan tersedia setiap tahun untuk masa tinggal selama setahun di negara ini. Pemerintah mengatakan bahwa aplikasi visa dari nomaden digital akan diteliti secara menyeluruh seperti pelamar dalam kategori visa lain dan tidak dijamin.

Sejumlah negara Eropa lainnya, seperti Jerman, Spanyol, Portugal dan Republik Ceko, menawarkan opsi visa bagi pengunjung atau pekerja lepas yang dapat membuktikan tingkat pendapatan bulanan tertentu. Akan tetapi visa Estonia dipuji sebagai yang pertama di dunia untuk pelancong digital yang kadang-kadang berbeda dari pekerja lepas dalam hal mereka dapat dipekerjakan secara permanen oleh satu perusahaan.

Perbatasan Estonia dibuka kembali untuk pengunjung Eropa pada 1 Juni. Para pelancong dapat dikenai karantina jika mereka berasal dari negara yang memiliki angka positif COVID-19 lebih dari 15 orang per 100.000 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement