REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA – Persatuan Bangsa-Bangsa dijanjikan bantuan 130 juta dolar Amerika Serikat oleh para pendonor asing untuk Palestina. Bantuan itu biasa dikelola badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Jumlah bantuan yang dibutuhkan terbilang fantastis karena dampak pandemi Covid-19. Ketika awal diumumkan kebutuhan dana pada Mei lalu sebesar 93,4 juta dolar AS.
UNRWA dijanjikan bantuan yang berasal dari setidaknya 75 negara dan LSM. Dana nantinya disalurkan untuk penyediaan makanan dan kebutuhan lain bagi pengungsi Palestina.
"Jumlah kebutuhan para pengungsi terus naik sebagai konsekuensi pandemi corona dan dampak panjang yang disebabkannya kemudian," tulis keterangan resmi UNRWA dilansir dari Saudi Gazette pada Rabu (24/6).
UNRWA mengakui penurunan drastis ekonomi sekaligus ketidakstabilan politik di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Kondisi pengungsi diperparah dengan blokade Gaza dan konflik di Suriah.
Pengungsi yang berada dalam naungan UNRWA tak hanya yang berada di Gaza dan Tepi Barat. UNRWA juga bertanggungjawab pada pengungsi yang menetap di Yordania, Libanon dan Suriah.
Selama ini UNRWA berusaha memenuhi kebutuhan dasar di kamp pengungsi. Bahkan termasuk penyediaan sekolah dan layanan kesehatan.
Tercatat, Amerika Serikat merupakan pendonor utama UNRWA senile 300 juta dolar Amerika Serikat per tahun. Tapi dana itu dipangkas seiring hancurnya hubungan dengan Palestina pada 2018. Alhasil, UNRWA mengklaim mengalami masalah finansial terbesar dalam sejarah. Rizky Surya