Jumat 26 Jun 2020 21:39 WIB

Indonesia Berjuang Pulihkan Kepercayaan Wisatawan

Tingkat kepercayaan warga negara lain terhadap Indonesia masih relatif rendah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Andong menunggu penumpang di Pantai Parangtriris,  Yogyakarta, Kamis (25/6). Sepekan terakhir warga sudah mulai mengunjungi kembali mengunjungi Pantai Parangtritis. Hampir tiga bulan Pantai Parangtritis tidak dikunjungi wisatawan.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Andong menunggu penumpang di Pantai Parangtriris, Yogyakarta, Kamis (25/6). Sepekan terakhir warga sudah mulai mengunjungi kembali mengunjungi Pantai Parangtritis. Hampir tiga bulan Pantai Parangtritis tidak dikunjungi wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pariwisata Indonesia tengah menghadapi masa-masa menantang selama pandemi Covid-19. Terlebih, saat Indonesia masih berjuang melawan penyebaran virus corona tipe baru sebagai penyebab Covid-19, komentar negatif tentang pariwisata Indonesia juga berkembang.

"Destinasi di Indonesia mengalami krisis kepercayaan dari wisatawan domestik,” kata Deputi bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya dalam webinar “Seri Ngobrol Parekraf,” Jumat (26/6).

Baca Juga

Tak hanya itu, persepsi negara lain terhadap Indonesia terkait masalah Covid-19 masih di bawah 50 persen. Artinya, tingkat kepercayaan negara lain terhadap Indonesia masih relatif rendah.

“Ini membuat kita harus sama-sama bergerak,” ujar Nia.

Nia mengatakan, harus ada upaya meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat. Ia mencermati ada sejumlah tantangan pemulihan destinasi wisata di Indonesia.

"Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dunia terhadap Indonesia, Kemenparekraf menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan terhadap seluruh sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Nia.

Pariwisata dan ekonomi kreatif selama 2020, menurut Nia, bertumpu sepenuhnya pada pasar domestik, yang juga mengandalkan 267 juta populasi Indonesia. Untuk itu, pihaknya membuat kampanye aktivasi #DiIndonesiaAja yang mengajak wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri.

Nia mengeklaim Indonesia sudah menerapkan semua keamanan protokol Covid-19. Karena itu, menurut dia, sudah saatnya wisata domestik hadir kembali.

Sejalan dengan itu, Nia mengatakan, publikasi konten yang menginspirasi wisatawan mancanegara terhadap Indonesia juga terus digencarkan. Dengan begitu, Indonesia tetap hadir di industri wisata dunia.

“Sekarang diperlukan pembuatan konten inspirasi,” ujar Nia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement