Sabtu 27 Jun 2020 16:30 WIB

Jatim Sumbang 277 Kasus Positif Covid-19, Total 52.812

Secara nasional ada penambahan 1.385 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Foto: @BNPB_Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto merilis data penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.385 kasus pada Sabtu (27/6) pukul 12.00 WIB, sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 52.812 orang. Penambahan tertinggi masih disumbang Jawa Timur (Jatim) sebanyak 277 kasus positif.

"Kasus yang terbanyak melaporkan hari ini adalah Jawa timur dengan penambahan kasus sebanyak 277 kasus baru, dan 190 sembuh," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Setelah Jatim, DKI Jakarta menambah 203 kasus positif dan dan 68 orang sembuh. Kemudian, Jawa Tengah penambahan 197 kasus baru dan 22 sembuh, Sulawesi Selatan 146 kasus baru dan 41 kasus sembuh, serta Bali 106 kasus positif dan 21 sembuh.

Menurut dia, masih tingginya penambahan kasus karena pelacakan kontak atau dari pasien Covid-19 terus dilakukan secara masif. Akan tetapi, ia mengingatkan tingginya kasus positif Covid-19 menunjukan masih ada sumber penularan di masyarakat.

Ia menyebutkan, penambahan kasus positif Covid-19 masih tinggi karena kinerja pemeriksaan yang terus ditingkatkan di seluruh daerah. Jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 21.589 spesimen, sehingga total spesimen diperiksa mencapai 753.370 spesimen, baik menggunakan PCR maupun berbasis tes cepat molekuler (TCM).

Untuk itu, ia meminta dinas kesehatan daerah harus melakukan intervensi yang lebih cepat. Bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus, tetapi juga terkait dengan tingginya jumlah kasus per 100 ribu orang yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular.

"Di beberapa daerah masih cukup tinggi. Ini semuanya terjadi karena memang sumber penularan masih berada di tengah-tengah masyarakat, yaitu beberapa orang yang kemudian sakit terinfeksi Covid 19 dan berpotensi menular tetapi tidak melakukan isolasi secara baik," kata Yurianto.

Selain penambahan kasus positif Covid-19, pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak 576 orang, sehingga total 21.909 pasien telah sembuh. Kemudian pasien meninggal bertambah 37 orang, sehingga total ada 2.720 pasien yang meninggal akibat Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement