REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label fesyen Prancis, Christian Dior, akan tetap berpedoman pada kalender peragaan busana (fashion show) 2020 yang dimulai Juli. Hal tersebut ditunjukkan melalui catwalk di Italia tanpa penonton barisan depan (audiens A-listers).
Pandemi virus Covid-19 memang memaksa merek-merek fesyen kelas atas memutar otak untuk menampilkan koleksi. Beberapa di antaranya memilih untuk membatasi jumlah pakaian yang ditampilkan.
"Perhelatan fashion show Dior akan tayang perdana di Lecce, Italia, 22 Juli dengan pertunjukan live, kami ingin mengirim pesan dukungan, harapan, optimisme, dan kelahiran kembali," kata Kepala Eksekutif Pietro Beccari, dilansir Reuters, Ahad (28/7).
"Saya berpikir tentang pemasok besar tetapi juga pemasok kecil, banyak bisnis keluarga kecil pengrajin di Perancis dan di Italia yang tidak tahu dan masih tidak tahu bagaimana bertahan hidup dari kondisi ini," ujarnya melanjutkan.
Dior mempertahankan peragaan busana wanita di pekan mode Paris (Paris Fashion Week), yang biasanya dihelat pada September. Beccari mengatakan, pada saat itu mungkin pihaknya juga tidak akan membawa penonton di barisan depan.