Senin 29 Jun 2020 01:15 WIB

4 Mahasiswa Berswafoto Digulung Ombak Sawarna, 1 Meninggal

Empat mahasiswa berswafoto di atas karang tempat wisata Pantai Sawarna,

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Agus Yulianto
Wisatawan bermain di pantai Tanjung Layar, Sawarna, Lebak, Banten.
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Wisatawan bermain di pantai Tanjung Layar, Sawarna, Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Basarnas Banten akhirnya berhasil menemukan mahasiswa asal Politeknik Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor berinisial MAH (21) yang hilang terseret ombak di Pantai Pulo Manuk, Sawarna, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. MAH dinyatakan telah meninggal dunia.

"Tadi pagi kita langsung bawa ke Puskesmas Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak," kata Humas Basarnas Banten Sito Warsito saat dihubungi dari Bogor, Ahad (28/6).

Dia menjelaskan, mulanya ada empat mahasiswa AKA Bogor, berinisial F (20 tahun), AEK (19), MJA (19), dan MAH (21) yang berwisata ke Pantai Pulo Manuk pada Jumat (26/6). Namun, saat berswafoto keempatnya mahasiswa itu hanyut terseret ombak.

"Empat mahasiswa foto di atas karang di tempat wisata tersebut dan tiba-tiba ombak datang dan menyebabkan ke empat mahasiswa tersebut jatuh ke laut," jelasnya.

F (20), AEK (19), MJA (19) berhasil diselamatkan pada waktu itu juga. Namun, MAH (21) dinyatakan hilang dan hanyut terseret ombak.

Bersama tim gabungan wilayah Bayah, Basarnas terus melakukan penyisiran darat dari lokasi kejadian ke arah barat sejauh 4 Nautical Mile (NM). Akhirnya, pada Ahad pukul 09.30 WIB korban berhasil ditemukan.

"Korban berhasil di temukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim SAR Gabungan di koordinat 06 58 1 S 106 14 23 E dengan jarak 1.68 NM dari lokasi kejadian," jelasnya.

Jenazah langsung dievakuasi ke Puskemas Baya, Lebak. Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke kampung halaman di Lampung.

Sementara, tiga mahasiswa yang lebih dulu diselamatkan masih dalam perawatan di Puskesmas Bayah. Sito meminta, agar masyarakat yang berwisata tetap berhati-hati di tengah tingginya gelombang ombak yang mencapai dua meter. "Karena yang tiga kemarin kondisinya syok atas kejadian tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement