REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islam bukanlah agama yang hanya mengatur tentang kesalehan individual orang semata. Lebih dari itu, Islam merupakan agama yang menjaga akal, harta, keturunan, relasi, akhlak, hingga kesehatan. Terdapat alasan mengapa ilmu kesehatan begitu spesial dalam Islam.
Kesehatan dipandang dalam Islam secara holistik dengan konsekuensi bahwa kedokteran Islam juga bersifat holistik. Dalam buku Tauhid dan Sains karya Osman Bakar dijelaskan, ilmu kesehatan memang spesial. Hal itu terbukti bahwa Allah menjadikan salah satu nama Alquran dengan As-Syifa (sesuatu yang menyehatkan/menyembuhkan).
Sudah selayaknya bagi umat Islam untuk memahami kesehatan ini merujuk pada kesehatan spiritual, intelektual, psikologis, dan fisik. Semua dimensi yang berbeda-beda dari kesehatan manusia ini dapat terintegrasi dan tersatukan dalam pandangan dunia religius Islam.
Osman Bakar juga menjabarkan bahwa nilai religius tinggi yang dilekatkan pada ilmu kedokteran dan kesehatan juga tercermin jelas dalam klasifikasi ilmu menurut Islam. Yang mana hal itu didasarkan pada pertimbangan ethico legal.
Menurut ethico legal syairah Islam, ilmu kedokteran dan kesehatan termasuk kategori ilmu fardhu kifayah. Sehingga tidak diwajibkan pada setiap Muslim untuk mempelajari ilmu dalam kategori ini. Namun demikian, wajib hukumnya bagi umat Islam sebagai entitas kolektif untuk mempelajarinya.