Rabu 01 Jul 2020 06:07 WIB

Menkop: Akses Pembiayaan Jadi Masalah UMKM

Kehadiran fintech bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk akses pembiayaan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Perajin mengerjakan pembuatan miniatur pesawat dari bahan limbah kayu lame di Rumah Kreatif, Kampung Bojong Hilir RT 02/10, Desa Bojong, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, akses ke pembiayaan menjadi salah satu masalah utama pelaku usaha mikro.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Perajin mengerjakan pembuatan miniatur pesawat dari bahan limbah kayu lame di Rumah Kreatif, Kampung Bojong Hilir RT 02/10, Desa Bojong, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6). Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, akses ke pembiayaan menjadi salah satu masalah utama pelaku usaha mikro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menyatakan, akses ke pembiayaan menjadi salah satu masalah utama pelaku usaha mikro. Sementara sebanyak 98 persen pelaku UMKM merupakan mikro dan ultra mikro.

"Jadi banyak yang unbankable, sehingga sebenarnya kehadiran fintech (financial technology) bisa menjadi solusi bagi UMKM untuk akses pembiayaan. Di tengah Covid-19, ini banyak UMKM mengalami gagal bayar karena permintaan turun," ujarnya dalam Webinar bersama Asosiasi Fintech (Aftech), Selasa (30/6).

Baca Juga

Pemerintah, lanjutnya, saat ini sudah membuat kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hanya saja memang masih tersendat karena kelengkapan regulasinya belum tuntas.

"Ada kekhawatiran-kekhawatiran, jadi ada kehati-hatian luar biasa," kata dia. Terkait kesulitan pembiayaan UMKM, lanjutnya, Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UMKM sudah melakukan berbagai relaksasi. Di antaranya restrukturisasi kredit dan kemudahan pinjaman.

Teten menyebutkan, UMKM yang bisa bertahan di tengah pandemi ini yaitu mereka yang sudah terhubung ke maketplace. Sayangnya baru 13 persen atau sekitar 8 juta UMKM yang sudah masuk pasar online.

"Presiden Joko Widodo juga minta digenjot sampai akhir tahun harus capai 10 juta UMKM yang terhubung dengan market online," ujarnya. Maka mempercepat modernisasi UMKM atau digitalisasi.

Hal penting dalam digitaliasasi, lanjutnya, yakni UMKM terhubung dengan payment digital. "Jadi digital nggak hanya perluas akses pasar tapi perluas akses pembiayaan," ujar Teten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement