Selasa 30 Jun 2020 20:05 WIB

SMP dan SMP Sukabumi Mulai Pendidikan Tatap Muka pada Juli

Sukabumi sudah masuk zona hijau Covid-19 dan bisa melakukan pendidikan tatap muka.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi
Foto: Humas Pemkot Sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi akan memulai pendidikan tatap muka di tingkat SMP dan SMA pada pertengahan Juli 2020. Hal ini berdasarkan konsultasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Selasa (30/6).

"Kami sudah konsultasi dengan gubernur termasuk yang berhubungan dengan dunia pendidikan," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Balai Kota Sukabumi, Selasa sore. Seperti diketahui Kota Sukabumi masuk zona hijau Covid-19 dan bisa melakukan pendidikan tatap muka.

Baca Juga

Namun kata Fahmi, proses pendidikan dibagi dua fase masa transisi dan kebiasaan normal kembali. Di masa transisi ini secara berjenjang akan dibuka untuk pertama sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Sementara SD dan PAUD belum dibuka pendidikan tatap muka. Namun ketika melihat sampai dua bulan kondisi sudah membaik, akan dilanjutkan jenjang SD dan jika bagus akan dilanjutkan PAUD.

Intinya pembukaan berdasarkan jenjang akan dibuka secara bertahap. Di sisi lain, setiap kelas sebagaimana arahan dari provinsi 50 persen dari kapasitas ruang kelas

Fahmi mengatakan, proses pembelajaran dilakukan bergantian, ada yang tatap muka dan daring. Misalnya pada hari ini ada yang tatap muka dan yang lain daring.

Lebih lanjut Fahmi mengatakan, protokol kesehatan tetap dilakukan tidak hanya menggunakan masker. Akan tetapi para siswa juga menggunakan face shield.

Sekolah juga kata Fahmi, wajib menyediakan wastafel portabel yang disediakan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar. Selain itu secara rutin setiap dua hari sekali penyemprotan disinfektan di sekolah yang sudah melakukan tatap muka.

Untuk menyiapkannya kata Fahmi, pihaknya sudah konsultasi dengan gubernur. Selanjutnya akan disiapkan sekolah dengan sarana memadai yang akan dibuka pada 13 Juli. Selain pendidikan ungkap Fahmi, sektor lainnya yang jadi perhatian yakni transportasi, jasa, perdagangan, dan area publik. Di mana sesuai arahan gubernur sudah boleh buka akan tetapi pembatasan tetap dilakukan seperti buka operasional, penerapan protokol kesehatan minimal gunakan masker dan jaga jarak.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement