REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kendati peraih gelar Liga Primer Inggris musim ini telah dipastikan, tapi laga Liverpool kontra Manchester City di Stadion Etihad pada pekan ke-32, Jumat (3/7) dini hari WIB, tetap sarat pertaruhan gengsi. Di Stadion Etihad, dua klub yang dianggap sebagai yang terbaik di Liga Primer akan saling beradu kualitas dan membuktikan siapa yang terbaik.
Pertengahan pekan lalu, Liverpool berhasil memastikan mahkota juara Liga Primer setelah City dibekap Chelsea. Keunggulan 23 poin yang ditorehkan the Reds di puncak klasemen sementara tak mungkin lagi dikejar the Citizens yang berada di peringkat kedua. Kompetisi masih menyisikan tujuh laga lagi.
Bagi Liverpool, rasanya tidak ada laga yang paling tepat untuk membuktikan kelayakannya meraih gelar Liga Primer musim ini selain dengan membungkam juara bertahan, Manchester City, dalam dua edisi terakhir kompetisi. Alhasil, kemenangan atas the Citizens di laga itu akan melengkapi keberhasilan memastikan gelar juara pada pertengahan pekan lalu.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp pun mewanti-wanti anak asuhnya untuk tetap memberikan performa terbaik dan menjaga fokus di sisa Liga Primer, meski telah memastikan raihan gelar juara.
''Orang-orang akan khawatir para pemain menjadi malas setelah meraih gelar juara. Mereka tak bisa menjadi malas dan akan saya pastikan itu. Saya akan menyakinkan dan berbicara kepada mereka, sebelum dan setelah pertandingan. Kami belum mau berhenti,'' kata Klopp seperti dikutip The Independent, awal pekan ini.
Keinginan serupa diungkapkan penyerang Liverpool, Sadio Mane. Meski telah memastikan torehan gelar juara, Liverpool tidak kehabisan motivasi untuk bisa terus menampilkan performa terbaik di sisa laga musim ini. Ada sejumlah rekor baru yang menunggu dipecahkan the Reds di pentas Liga Primer musim ini. Mulai dari potensi memecahkan rekor poin terbanyak dalam satu musim kompetisi, jumlah kemenangan terbanyak dalam satu musim, hingga selisih poin terbesar saat menentukan juara.
Sebelumnya, Liverpool sudah memecahkan rekor dengan menjadi tim tercepat yang memastikan titel Liga Primer dengan sisa tujuh laga. ''Rekor di sepak bola selalu ada untuk dipecahkan. Jadi, kami ingin melengkapi raihan trofi ini dengan sesuatu yang spesial. Diawali dari laga kontra City,'' ujar Mane di laman resmi klub.
Di sisi lain, laga ini menjadi kesempatan buat City untuk membuktikan diri belum benar-benar habis. Selain demi memastikan satu tempat di Liga Champions musim depan, kemenangan di laga ini juga dapat menjadi sinyal bahwa the Citizens masih layak diperhitungkan sebagai kandidat utama juara musim depan. Tak hanya itu, laga ini juga dapat menjadi persiapan terbaik City untuk bisa menghadapi Real Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Pelatih City, Pep Guardiola, pun menatap laga ini dengan optimisme tinggi. Terlebih, City sukses kembali ke jalur kemenangan, dengan menyingkirkan Newcastle United di babak perempat final Piala FA, usai dibekap Chelsea di kancah Liga Primer. ''Kami membuktikan masih haus kemenangan. Kami telah di jalur yang tepat dan ingin terus meraih kemenangan,'' tegas Guardiola seperti dilansir Manchester Evening News.
Menghadapi Liverpool di Stadion Etihad, City pun menggenggam rekor yang cukup apik. Liverpool hanya mampu memetik satu kemenangan dari 10 lawatan terakhir ke kandang City di pentas Liga Primer dengan torehan enam kekalahan dan tiga hasil imbang. Tak hanya itu, sejak Februari lalu, the Reds juga tak pernah menang dan mencetak gol di empat laga tandang di semua kompetisi. Performa buruk Liverpool di laga tandang tentu bisa dimanfaatkan oleh City.
Apapun itu, Guardiola memastikan timnya akan menggelar guard of honour atau tepuk tangan penghormatan bagi Liverpool. Guard of honour adalah tradisi yang biasanya dilakukan tim-tim lawan untuk menyambut tim juara liga yang sudah memastikan gelar sebelum musim berakhir dan disampaikan jelang kick-off pertemuan kedua tim.