REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator kompetisi PT Liga Indonesia Indonesia (PT LIB) berjanji segera menyelesaikan masalah subsidi yang hingga saat ini mandek imbas pandemi Covid-19.
"Kompetisi akan dimulai Oktober nanti. Karena itu kami tetap berkomitmen tinggi terhadap kewajiban untuk membagikan dana subsidi kepada semua peserta kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020," kata Direktur utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/7).
Dana subsidi mulai April hingga Juni sangat ditunggu oleh klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 untuk menambal pengeluaran klub seperti pembayaran gaji pemain. Menurut Akhmad, pandemi yang membuat kompetisi terhenti sejak Maret bukan hanya berdampak kepada klub, namun operator juga merasakan hal serupa.
Maka dari itu, dia meminta klub peserta bersabar dan menunggu hingga ada keputusan baru yang tengah digodok PT LIB untuk mencapai kesepakatan dengan berbagai pihak.
"Atas situasi tersebut, kami harus mengevaluasi banyak hal dan merencanakan lagi beberapa hal yang sangat menentukan dalam kelangsungan kompetisi. Termasuk kesepakatan dengan sponsor dan pihak ketiga lainnya," kata dia.
"Sekali lagi, pada prinsipnya kami punya komitmen tinggi terkait angka subsidi yang akan diterima oleh klub Liga 1 dan Liga 2. Kami akan berusaha keras untuk mewujudkan apa yang sudah kami rencanakan. Mohon dukungannya agar kompetisi bisa bergulir dengan lancar," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin membutuhkan informasi akurat soal subsidi karena manajemen klub tetap membayar gaji pemain dari bulan April sampai Juni 2020.
"Borneo menunggu kejelasan subsidi. Bagaimanapun kan Borneo terus membayar gaji 25 persen sampai Juni," ujar Nabil.
Hal senada diutarakan Manajer klub Liga 2 PSIM David Hutauruk yang menilai penjelasan soal subsidi penting supaya setiap tim dapat merancang anggaran kompetisi.
"Kepastian subsidi sangat dibutuhkan agar kami dapat mengalkulasikan budget operasional dan lain-lain," kata David.