REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO - Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, pada hari Jumat (3/7) menyetujui uji klinis vaksin virus corona potensial yang dikembangkan oleh Sinovac China. Studi yang pertama kali diumumkan pada 11 Juni ini dipimpin oleh Instituto Butantan, sebuah pusat penelitian yang didanai oleh negara bagian Sao Paulo.
Perjanjian dengan Sinovac tidak hanya mencakup percobaan. Transfer teknologi untuk menghasilkan vaksin potensial secara lokal juga termasuk dalam kontrak.
Pada 29 Juni, Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria mengatakan, 9.000 relawan telah terdaftar untuk menguji vaksin melawan Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona tipe baru, yakni SARS-CoV-2.
Menurut Doria, uji coba akan dilakukan oleh 12 pusat penelitian di enam negara bagian Brasil, yakni Sao Paulo, Rio de Janeiro, Minas Gerais, Brasilia, Rio Grande do Sul, dan Parana. Persetujuan Anvisa datang setelah Brasil melampaui 1,5 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, menurut data Kementerian Kesehatan.
Angka itu menempatkan Brasil pada posisi terburuk kedua setelah Amerika Serikat. Jumlah kematian meningkat 1.290 dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kasus menjadi 63.174.