Senin 06 Jul 2020 11:49 WIB

Kapal Nelayan Tenggelam di Kupang, Kemenhub Kerahkan Kapal 

Total 28 orang yang berada di atas kapal, sebanyak dua orang meninggal dunia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang nelayan yang berhasil selamat dari kapal tenggelam dievakuasi dari atas kapal Basarnas saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Ahad (5/7/2020). Sebanyak 28 warga yang terdiri dari 12 orang nelayan dan 16 orang penumpang dari Kupang menjadi korban kecelakaan kapal di tengah laut yang tenggelam akibat cuaca buruk. Dari 28 warga itu, enam orang masih dalam pencarian, dua orang ditemukan meninggal dan sisanya selamat.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Seorang nelayan yang berhasil selamat dari kapal tenggelam dievakuasi dari atas kapal Basarnas saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Ahad (5/7/2020). Sebanyak 28 warga yang terdiri dari 12 orang nelayan dan 16 orang penumpang dari Kupang menjadi korban kecelakaan kapal di tengah laut yang tenggelam akibat cuaca buruk. Dari 28 warga itu, enam orang masih dalam pencarian, dua orang ditemukan meninggal dan sisanya selamat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menngerahkan satu unit kapal patrolinKPLP KNP 340 untuk pencarian korban tenggelamnya kapal nelayan di Kupang pada Ahad (5/7). Proses evakuasi dan pencarian korban kapal nelayan Kasih 025 tersebut dilanjutkan kembali pagi ini (6/7) oleh Tim SAR dan Direktorat Jenderal Perhubungan Kemenhub melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang. 

"Data sementara yang kami terima hingga hari ini, dari total 28 orang yang berada di atas kapal, sebanyak dua orang meninggal dunia, 20 orang selamat, dan enam orang masih dalam pencarian," kata Kepala Kantor KSOP Kelas III Kupang Aprianus Hangki dalam pernyataan tertulisnya, Senin (6/7).

Selain Tim Basarnas Kupang dan KSOP Kelas III Kupang, proses evakuasi juga melibatkan KKP Kupang, Polres Kupang, Polsek Alak, dan KPPP Tenau. Begitu juga dengan Polair polda NTT, Dishub Provinsi NTT, BPBD, Tagana, Pelindo III dan pihak terkait lainnya.

Menurut laporan yang diterima Kantor KSOP Kelas III Kupang, Aprianus mengatakan kapal nelayan Kasih 025 berangkat dari Tablolong menuju Rote pada Ahad pagi (5/7). Kapal nelayan berukuran 13 GT tersebuy tidak berangkat dari pelabuhan laut melainkan dari Syahbandar di Pelabuhan Perikanan di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Diduga saat berlayar, kapal nelayan tersebut dihantam ombak besar setinggi dua sampai empat meter yang mengakibatkan kecelakaan kapal," tutur Aprianus. 

Usai kejadian, kapal cepat Express Bahari tujuan Rote-Kupang yang sedang melintas menginformasikan kepada Stasiun Radio Pantai bahwa ada kapal nelayan yang tenggelam. Dia nemastikan kapal Express Bahari meminta segera dikirimkan bantuan evakuasi dan pencarian.

"Kapal cepat Express Bahari melihat ada dua orang yang mengapung di atas air lalu menolong orang tersebut dan dibawa ke Pelabuhan Tenau Kupang," ujar Aprianus.

Setelah tiba di Pelabuhan Tenau, tim yang terdiri dari personil KSOP Kupang, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP) langsung membawa korban selamat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara.

Sementara itu pada waktu yang bersamaan, kapal patroli KNP. 340 milik Kantor KSOP Kelas III Kupang serta kapal Basarnas Antareja segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan evakuasi.

"Kapal Patroli KNP. 340 melakukan penyisiran di daerah Tablolong dan daerah Pulau Kambing, sementara kapal Basarnas Antareza menyisir di Perairan Pukuafu. Pada Ahad sore sekitar pukul 16.11 WITA kapal Basarnas menemukan dua orang korban meninggal dunia," jelas Aprianus.

Setelah kapal Basarnas tiba di Pelabuhan Tenau pada Ahad malam, korban meninggal dan para penumpang yang selamat langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Aprianus berharap seluruh korban hilang dapat ditemukan dalam keadaan selamat oleh tim evakuasi terpadu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement