Senin 06 Jul 2020 12:04 WIB

Momen Ketika Utsman Bin Affan Membakar Mushaf Alquran

Utsman bin Affan membakar sejumlah mushaf Alquran untuk penyatuan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Utsman bin Affan membakar sejumlah mushaf Alquran untuk penyatuan.  Alquran/Ilustrasi
Utsman bin Affan membakar sejumlah mushaf Alquran untuk penyatuan. Alquran/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pembukuan Alquran ke dalam mushaf seperti yang sekarang melalui sejumlah tahapan. 

Di antaranya tahapan ketika Utsman bin Affan RA pernah membakar sejumlah mushaf. Hal ini dilakukan karena terdapat ayat-ayat yang bacaannya telah ditiadakan berdasarkan perintah Rasulullah SAW.   

Baca Juga

Dikutip dari buku "Inilah Faktanya" karya Utsman bin Muhammad al-Khamis, pada awalnya, Hudzaifah bin al Yaman RA menemui Utsman Radhiyallahu Anhu, dan mengabarinya bahwa orang-orang membaca Alquran dengan versi yang berbeda-beda, dan perbedaan itu sangat serius. 

Sampai-sampai ditakutkan mereka akan terjebak dalam kekufuran dikarenakan bacaan mereka itu. Hudzaifah kemudian meminta Utsman supaya menyeragamkan qiraat (cara membaca) mereka, dan Alquran perlu dikodifikasi sekali lagi, sebagaimana dinukilkan dari dari Kitab Shahih Bukhari.

Utsman RA memerintahkan dilakukannya kodifikasi Alquran sekali lagi, dan membakar mushaf-mushaf yang menyelisihinya.

Mushaf-mushaf yang dibakar Utsman RA,di dalamnya terdapat ayat-ayat yang bacaannya sudah mansukh (dihapus) sedangkan sebagian sahabat membiarkannya. 

Ada juga yang penyusunan suratnya tidak sesuai dengan pembacaan yang terakhir, sebagaimana yang dibacakan Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

Ada pula dalam sebagian mushaf yang bercampur dengan tafsir-tafsir dari sahabat. Oleh sebab itu, Utsman memerintahkan supaya mushaf-mushaf tersebut dibakar. 

Kemudian, mushaf tunggal yang di dalamnya terdapat berbagai qiraat pun ditulis. Ia tidak menghapus satu pun qiraat yang benar-benar berasal dari Nabi SAW.

Sebagian ulama menyebutkan, Utsman RA meninggalkan hanya satu qiraat, yaitu yang berasal dari dialek Quraisy.

Abu Bakar Ibnu Al-Arabi dalam kitab Al-Awashim Minal Qawashim menjelaskan tentang penerbitan Alquran induk dan pembakaran yang dilakukan terhadap mushaf-mushaf yang lain, "Inilah bentuk kebaikan Utsman yang sangat luar biasa dan keutamaannya yang besar. Ia telah sukses memutus arus perpecahan. Allah SWT telah menjaga Alquran ini melalui perantaraan Utsman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement