Senin 06 Jul 2020 14:17 WIB

JK: Pemimpin akan Dinilai Saat Tangani Krisis

Alasan politik jangan jadi dasar pemimpin mengambil keputusan saat pandemi

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Jusuf Kalla
Foto: Republika
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengingatkan, alasan politik jangan menjadi dasar seorang pemimpin untuk mengambil keputusan di tengah situasi pandemi Covid-19 sebab, pemimpin akan dinilai pada saat dia mengambil keputusan di situasi krisis. Itu disampaikan JK saat merespon isu politik yang kerap dikaitkan dalam pengambilan keputusan pada pandemi Covid-19.

"Semua orang berpikir tentang kepemimpinan bangsa mendatang tapi saya katakan, orang akan menilai siapapun pemimpin itu dalam situasi krisis, jadi pemimpin itu akan dinilai pada saat dia mengambil keputusan dan hasil daripada krisis," kata JK saat mengikuti web seminar bertajuk 'Kepemimpinan dan Kemanusiaan dalam membangun Bangsa, Senin (6/7).

JK mengatakan, politik nantinya menjadi dampak dari pengambilan keputusan yang dilakukan pemimpin tersebut saat pandemi, apakah ia berhasil atau tidak. Karena itu, bukan politik menjadi alasan pengambilan keputusan, tetapi pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak positif bagi politik kepemimpinan orang itu.

"Contoh saja para gubernur berusaha keras untuk (penanganan) itu baik tentunya agar dinilai oleh rakyatnya bahwa dia pemimpin yang baik, jadi efeknya ke politik pasti tapi bukan politik yg masuk kesini," katanya.

Sebab, JK meyakini semua orang pasti memiliki kekhawatiran yang sama terhadap Covid-19 dan ingin mengambil keputusan yang terbaik. Namun demikian, tidak semua eksekusi berjalan dengan baik.

"Apakah itu pemimpin pemerintahan, para menteri, kita semua sama kekhawatiran, khawatir karena ada masalah, krisis kesehatan ini akan menyebabkan krisis ekonomi, nah krisis ekonomi ini akan menyebabkan krisis sosial, krisis sosial bisa menimbulkan krisis keamanan," katanya.

JK kembali mengingatkan bahwa kepemimpinan yang dibutuhkan saat pandemi Covid-19 adalah kecepatan dan ketegasan. Wakil Presiden dua periode ke-10 dan ke-12 ini menilai, tanpa dua hal itu maka penanganan Covid-19 tidak akan terlalu berhasil.

Jika tidak ditangani secara tepat, kata JK, maka dikhawatirkan akan menyebar secara cepat.

"Semua pemimpin yang dapat menyelesaikan kemanusiaan pada situasi yang sulit ini, tanpa kecepatan dan tanpa ketegasan, itu pasti tidak akan terlalu berhasil," kata JK.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement