REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Kelompok peneliti Badan Antariksa AS (NASA) yang merupakan anggota dari tim instrumen Miniature Radio Frequency (Mini-RF) membuat penemuan tak terduga yang diyakini dapat menggali misteri di balik pembentukan Bulan. Tim menemukan bukti bahwa permukaan Bulan mungkin lebih banyak mengandung logam, seperti besi dan titanium daripada yang diyakini sebelumnya.
Para peneliti mengatakan bahwa penemuan itu dapat membantu menarik hubungan yang jelas antara Bumi dan Bulan. Bukti substansial menunjukkan bahwa Bulan merupakan produk dari tabrakan antara planet-proto seukuran Mars dan Bumi muda.
Para peneliti mengatakan bahwa tabrakan adalah alasan mengapa komposisi kimia curah Bulan sangat mirip dengan Bumi. Namun, ketika komposisi kimia Bulan dilihat secara detail, segalanya menjadi suram.
Di jalur terang di permukaan Bulan, yang dikenal sebagai dataran tinggi bulan, batuan mengandung jumlah mineral yang mengandung logam lebih sedikit dibandingkan dengan Bumi. Namun, dataran gelap, yang dikenal sebagai maria memiliki lebih banyak logam daripada banyak batuan di Bumi.