Rabu 08 Jul 2020 12:39 WIB

Bulan Miliki Lebih Banyak Logam dari yang Diperkirakan

Komposisi logam di Bulan bisa menjelaskan hubungan Bulan dengan Bumi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Kelompok peneliti Badan Antariksa AS (NASA) yang merupakan anggota dari tim instrumen Miniature Radio Frequency (Mini-RF) membuat penemuan tak terduga yang diyakini dapat menggali misteri di balik pembentukan Bulan. Tim menemukan bukti bahwa permukaan Bulan mungkin lebih banyak mengandung logam, seperti besi dan titanium daripada yang diyakini sebelumnya.

Para peneliti mengatakan bahwa penemuan itu dapat membantu menarik hubungan yang jelas antara Bumi dan Bulan. Bukti substansial menunjukkan bahwa Bulan merupakan produk dari tabrakan antara planet-proto seukuran Mars dan Bumi muda.

Baca Juga

Para peneliti mengatakan bahwa tabrakan adalah alasan mengapa komposisi kimia curah Bulan sangat mirip dengan Bumi. Namun, ketika komposisi kimia Bulan dilihat secara detail, segalanya menjadi suram.

Di jalur terang di permukaan Bulan, yang dikenal sebagai dataran tinggi bulan, batuan mengandung jumlah mineral yang mengandung logam lebih sedikit dibandingkan dengan Bumi. Namun, dataran gelap, yang dikenal sebagai maria memiliki lebih banyak logam daripada banyak batuan di Bumi.

Perbedaan tersebut telah membingungkan para ilmuwan. Tim Mini-RF kemudian menemukan pola yang bisa menjadi jawaban atas misteri tersebut.

Para ilmuwan mencatat bahwa konstanta dielektrik, jumlah yang membandingkan kemampuan mineral dan ruang hampa untuk mengirimkan medan listrik, meningkat dengan ukuran kawah. Untuk kawah yang lebarnya satu hingga tiga mil, konstanta dielektrik terus meningkat ketika kawah bertambah besar.

Untuk lebar kawah 3 hingga 12 mil, properti tetap konstan. Tim peneliti mengatakan bahwa karena meteor yang membentuk kawah yang lebih besar menggali lebih dalam ke permukaan bawah bulan, peningkatan konstanta dielektrik dari debu di kawah yang lebih besar bisa menjadi hasil dari dampak penggalian besi dan titanium oksida.

Hal itu mengartikan bahwa hanya beberapa ratus meter pertama dari permukaan Bulan yang mengandung besi dan titanium oksida rendah. Tetapi, di bawah permukaan tersebut, terdapat kekayaan logam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement