REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menggelar pertemuan dengan Wali Kota Bandung, Oded M Danial terkait kluster Secapa AD dengan 1.200 lebih kasus positif Covid-19. Pertemuan, digelar di Gedung Pakuan, Jumat (10/7).
Menurut Oded, Pemkot Bandung saat ini terus melakukan penelusuran data untuk menggelar rapid test atau tes cepat ke warga Hegarmanah yang tinggal se-kawasan dengan Secapa AD.
"Insya allah besok, hari Ahad akan swab, baru ada sekitar 28 orang yang sudah kami data. Kami akan terus telusuri dan data wajib melaksanakan pemeriksaan di Balai Kota," ujar Oded kepada wartawan.
Menurut Oded, ia akan terus menelusuri dan mendata agar bisa melaksanakan pemeriksaan.
"Insya Allah, Kota Bandung siap untuk melaksanakan arahan dari gubernur. Sesungguhnya, setelah mendengar informasi ada klaster di lingkungan Hegarmanah ini, saya langsung bergerak menginstruksikan kepada Gugus Tugas Kota Bandung, untuk melakukan rapid, penelusuran kepada warga Cidadap dan di sekitarnya," papar Oded.
Saat ditanya apakah khawatir dengan kasus ini, zona Kota Bandung akan kembali turun, padahal saat ini sudah zona biru, Oded berharap tak akan mempengaruhi.
"Setelah kami bekerja, karena ini (Secapa AD) bukan pola, saya berharap tidak masuk atau mempengaruhi zona," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan Wali Kota Bandung, Oded M Danial terkait kluster Secapa AD dengan ribuan kasus positif Covid-19. Pertemuan, digelar di Gedung Pakuan, Jumat (10/7).
"Selanjutnya kami sudah sepakat dengan Pak Wali, pertama adalah pengetesan lingkungan sekitar itu wajib hukumnya bukan pilihan, nggak boleh nolak ya," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan.
Menurut Emil, saat tes di Sukabumi dulu, informasinya bocor juga ke wilayah sekitarnya. Sehingga, untuk mencegah hal itu terjadi, tes cepat akan dilakukan oleh Wali Kota Bandung secepatnya.
"Kedua saya sarankan kawasan di Hegarmanah dan sekitarnya dilakukan PSBM secara ketat yaitu pembatasan sosial berskala mikro," katanya.
Jadi, kata dia, jalan-jalan masuk akan ditutup. Nanti yang boleh masuk hanya penghuni. "Kalau yang kira-kira sekunder tersier kegiatan itu saya titip ke Pak wali untuk 14 Hari di tutup dulu ya untuk memastikan tidak ada kebocoran," katanya.
Kemudian, kata dia, yang ketiga kesepakatan dengan Panglima TNI bahwa pengelolaan pandemi klaster di Secapa AD akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD. Sehingga, pihaknya hanya mengerjakan di luar kompleks.
"Tracing kepada keluarganya testing kepada kontak di luar itu, tanggung jawab dari gugus tugas. Khususnya Bandung dan Provinsi," katanya.