REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo berencana memperpanjang sistem pembelajaran jarak jauh pada awal tahun ajaran baru yang akan dimulai 13 Juli mendatang. Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan, Jatmiko, mengatakan kegiatan belajar mengajar memasuki tahun ajaran baru tidak akan dilakukan secara langsung atau secara tatap muka di ruang sekolah. Melainkan siswa masih mengikuti pembelajaran secara daring.
"Sekolah belum akan dibuka meskipun tahun ajaran mulai tanggal 13 Juli. Tetap pembelajaran jarak jauh, terarah, terukur didukung modul pembelajaran. Di awal tahun ajaran barunya masih tetap di rumah," kata Jatmiko dalam pers rilis yang diterima Republika,co.id pada Jumat (10/7).
Jatmiko mengatakan sekolah pun akan menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 saat pengambilan bahan pembelajaran. Meski pada awal tahun ajaran baru para siswa masih mengikuti sistem belajar jarak jauh namun menurut Jatmiko sekolah telah mempersiapkan berbagai perlengkapan pencegahan Covid-19 khususnya bagi para guru dan karyawan agar bisa menerapkan tatanan kenormalan baru di lingkungan sekolah. Karenanya sekolah pun menyiapkan pelindung wajah, masker, alat pengukur suhu tubuh bagi para guru.
Jatmiko mengatakan edukasi harus memenuhi kecakapan tematik,kecakapan literasi, kecakapan karakter, dan lifeskill. Muatan tersebut menurutnya harus dijabarkan para guru dalam metode pembelajaran baru di situasi pandemi Covid-19 agar tetap tersampaikan pada siswa baik sisi kognitif, afektif, sosial, maupun psikomotorik, yang disesuaikan dengan usia siswa.
“Pengalaman belajar di rumah saat awal pandemi kemarin merupakan awal dari adaptasi, dan sekolah telah merancang kegiatan variatif agar anak tidak bosan di tahun ajaran baru, karena sentuhan kehadiran pendidik tidak akan tergantikan teknologi,” tambah Jatmiko.
Sementara untuk proses pengambilan modul, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum masuk areal sekolah orang tua siswa wajib dicek suhu tubuhnya dan harus cuci tangan di tempat yang telah disediakan, juga wajib mengenakan masker, menerapkan pola jaga jarak. Untuk menghindari terjadinya kerumunan, pihak sekolah pun melakukan rekayasa waktu pengambilan modul pembelajaran.