REPUBLIKA.CO.ID,
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ
“Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”
Dalam Alquran surat Saba ayat 15-16 di atas, disebutkan tentang Negeri Saba. Firman Allah SWT itu menjelaskan tentang kondisi wilayah Saba yang diberkati dengan adanya dua kebun yang subur. Awalnya, masyarakat Saba termasuk golongan yang taat menyembah Allah SWT.
Namun, mereka kemudian berpaling dari ajaran tauhid, sehingga Dia menjatuhkan bencana berupa banjir yang besar. Dua kebun yang tadinya asri itu lantas tergantikan dengan pohon-pohon yang berbuah pahit.Surah tersebut menerangkan setidaknya dua nama dari pepohonan itu, yakni Atsl dan Sidr.
Menurut suatu riwayat, ada lagi satu pohon yang tumbuh pascaperistiwa banjir besar itu, yaitu khamt alias miswak. Dengan demikian, ada tiga tumbuhan dari Negeri Saba itu:
Asl (Tamarix)
Ia hidup alami dan tersebar luas dari Timur Tengah ke arah barat, yakni sampai Maroko atau Tunisia. Persebarannya juga mencapai India di arah timur.Saat ini, varietasnya lebih beragam dan banyak ditanam masyarakat jauh dari Jazirah Arab, seperti Kanada, Meksiko, Australia, dan Afrika Selatan.
Pohon asl dalam bahasa Arab disebut dengan banyak nama. Misalnya, tarfa, bigm, fareq, tarfa, ubal, atau gaz.Tumbuhan ini termasuk kelompok pohon yang tumbuh cepat. Ketinggiannya dapat mencapai 18 meter.
Pohon ini digunakan untuk pakan ternak, kayu bakar, atau furnitur. Penduduk setempat biasa memanfaatkannya sebagai bahan baku minuman agar lebih manis.
Sidr (Cedrus)
Pohon sidr atau sidrah disebutkan dua kali dalam Alquran. Pohon ini digambarkan tumbuh di dua tempat, yakni dunia dan surga. Masyarakat Indonesia menamakan tumbuhan ini bidara.
Dalam kaitannya dengan surga, pohon sidr digambarkan sebagai pohon yang sangat besar, akarnya berada di langit keenam, sedangkan cabang-cabangnya mencapai langit ketujuh. Sebagian ulama menempatkan pohon sidr sebagai pohon yang berada di luar pengetahuan manusia.
Dalam konteks botani, kayu Cedrus libaniberkualitas baik. Tahan lama bila dipakai untuk bahan baku bangunan. Selain itu, baunya cukup harum.
Khamt (Miswak)
Tumbuhan ini memiliki beberapa nama lain dalam bahasa Arab, yaitu kham, syajr, `arak, dan khardal. Pohon ini telah digunakan sejak ratusan tahun lalu sebagai pembersih gigi.
Salvatora persica sangat populer di Jazirah Arab hingga Anak Benua India. Rasulullah SAW sendiri pernah menganjurkan umatnya agar menyikat gigi dengan menggunakan ranting miswak.