REPUBLIKA.CO.ID, PARIT MALINTANG -- Sebanyak tujuh ekor kambing milik warga Korong Surantiah Koto Buruak, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat mati di kandangnya karena diterkam hewan buas yang diduga macan dahan.
"Hal itu diketahui pemiliknya pada Sabtu (11/7) sekitar pukul 16.00 WIB saat hendak melepaskan ternaknya dari kandang yang lokasinya sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya," kata Sekretaris Nagari Lubuk Alung Landi, Ahad (12/7).
Ia mengatakan pada saat itu tujuh ekor kambingnya sudah mati di dalam kandang dengan kondisi salah satunya habis dimakan hewan buas. Sekitar pukul 17.00 WIB peternak itu melaporkan kejadian tersebut kepada pemerintah korong dan nagari setempat seterusnya informasi diteruskan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Malamnya, BKSDA beserta pemerintah nagari dan pihak terkait mendatangi kandang untuk melihat jejak hewan buas tersebut dan memasang kamera, namun posisi bangkai kambing berubah dari posisi semula. "Saat kami melihat lokasi ternyata hewan buas ini kembali, hal itu diketahui jejak kaki serta adanya sisa tubuh kambing lainnya yang sebelumnya masih utuh, namun malam itu kondisinya hampir habis," katanya.
Ia menyampaikan bulan lalu, tiga ternak kambing di nagari yang sama juga diterkam hewan buas yang juga diduga macan dahan. Pada saat itu BKSDA juga memasang kamera namun tidak membuahkan hasil.
Ia mengatakan setelah peristiwa pada Juni tersebut salah seorang warga di daerah itu pernah melihat macan dahan di dekat lokasi pembangunan Stadion Utama Sumbar. Ia menyebutkan jarak kandang kambing di Korong Surantiah tersebut dengan kawasan bukit barisan sekitar lima kilometer dan banyak warga di daerah itu beraktivitas untuk memanen hasil perkebunan.
Ia menambahkan pemerintah nagari telah mengimbau warga di daerah itu tidak ke hutan sendirian serta harus keluar hutan sebelum pukul 17.00 WIB. Ia meminta warga tidak keluar rumah malam hari serta memperbaiki keamanan kandang.
Kepala BKSDA Resor Padang Pariaman Andrick mengatakan belum bisa memastikan jenis binatang buas yang memangsa ternak warga di daerah tersebut. "Meskipun pada kasus sebelumnya kondisinya sama, namun sekarang jejak kaki sulit dilihat karena terhalang rumput dan basah," kata dia.
Untuk memastikan jenis hewan buas tersebut, ia telah memasang kamera di empat lokasi guna memastikan jenis binatang buas tersebut.