REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City takluk dari Bournemouth di Stadion Vitality, Bournemouth, Ahad (12/7) waktu setempat. Skor berakhir dengan 4-1 untuk kemenangan tim tuan rumah.
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers mengakui menarik Kelechi Iheanacho membuat taktik berubah. Rodgers menukar Iheanacho dengan Dennis Praet pada menit 46.
"(Iheanacho) tidak sedang permainan terbaiknya. Masalah bagi kami untuk bertahan di sisi lapangan, karena ada banyak ruang bagi Wilf dan Youri untuk dibahas," kata Rodgers.
Dilansir dari laman Leicester Mercury, Senin (13/7), Leicester City unggul satu gol dari Jamie Vardy di babak pertama. Namun empat gol balasan, termasuk gol bunuh diri dari Jonny Evans membuat tim tuan rumah mengamankan empat poin.
"Jadi kami menekan, ayo, dia bermain bagus dan menambah pemain tengah tambahan untuk membantu menutupi," katanya.
"Tapi kekalahan itu bukan soal taktik, itu tentang semangat. Saya tidak melihatnya datang, kami tidak memiliki kepribadian di babak kedua," kata Rodgers.
Rodgers pun meminta maaf atas kekalahan itu. Dia sadar bahwa Leicester City kurang memiliki semangat. Termasuk saat Leicester City harus bermain dengan 10 pemain karena Caglar Soyuncu mendapatkan kartu merah.
"Kami harus bertahan dengan baik. Tapi kami tidak menunjukkan semangat yang bagus ketika kami bermain dengan 10 orang," katanya.
Saat ini Leicester City berada di posisi keempat klasemen Liga Premier. Hanya berbeda satu poin dari Manchester United. tentunya Rodgers ingin mengamankan posisi empat besar untuk bisa lanjut ke kompetisi Liga Champions.
"Kami melewatkan peluang besar malam ini untuk naik ke peringkat tiga. Tapi saya selalu percaya kita bisa finis di empat besar," katanya.