Selasa 14 Jul 2020 02:40 WIB

Pemkot Solo Tutup Sementara Pasar Harjodaksino

Penutupan dilakukan karena ada pedagang yang meninggal akibat Covid-19.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup sementara Pasar Harjodaksino di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, selama sepekan ke depan mulai Selasa (14/7). Hal itu menyusul adanya satu pedagang yang meninggal karena Covid-19. Pedagang tersebut merupakan warga Kabupaten Sukoharjo.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, keputusan menutup sementara Pasar Harjodaksino dilakukan seusai rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Senin (13/7). "Pasar Harjodaksino mulai besok pagi kami tutup karena ada pedagang positif Covid-19 yang meninggal," kata Wali Kota kepada wartawan seusai rapat tersebut.

Baca Juga

Selama pasar ditutup, pedagang kios, los dan pelataran dilarang melakukan aktivitas jual beli di pasar. Para pedagang juga diminta untuk isolasi mandiri. Selanjutnya, Pemkot akan melakukan strerilisasi pasar tersebut.

Pemkot telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang terkait rencana penutupan pasar tersebut. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo telah melakukan penelusuran kepada para pedagang yang melakukan kontak erat dengan pasien.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, penutupan pasar bertujuan untuk mengamankan para pedagang agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

"Kami kan tidak menghendaki klaster baru. Dan kami tidak menghendaki klaster Covid-19 dari Pasar. Jadi ada satu korban meninggal langsung kami lakukan langkah langkah," jelasnya kepada wartawan.

Dia menyebut, total pedagang di Pasar Harjodaksino sebanyak 1.407 orang, termasuk pedagang pelataran, kios, dan los. Selama sosialisasi, menurutnya para pedagang kooperatif dan tidak ada penolakan.

Berdasarkan penelusuran Pemkot, pedagang yang meninggal karena Covid-19 tersebut sempat meminta tolong kepada pedagang di kios sebelahnya untuk memijat badannya karena marasa kurang sehat. Selain itu, pedagang tersebut juga diketahui melakukan kontak erat dengan dua pedagang lainnya.

Para pedagang yang melakukan kontak erat tersebut sudah menjalani uji usap (swab) secara polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno.

Heru menambahkan, dalam mendukung penutupan Pasar Harjodaksino, Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP, kepolisian, dan kelurahan setempat.

"Kalau ini nanti tutup, semua pintu pasar kami kunci, personel penguatan dari Satpol, Dishub, dan kepolisian, supaya tidak ada aktivitas di sana," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement