REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanda Film Holding, operator rantai bioskop terbesar di China mencatatkan kerugian bersih 1,5 hingga 1,6 miliar yuan pada paruh pertama tahun 2020. Kerugian itu terjadi setelah pandemi Covid-19 menyebabkan bioskop tutup sementara.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan melaporkan laba bersih senilai 524 juta yuan (75 juta dolar).
Otoritas China telah menginstruksikan penutupan bioskop di seluruh negeri sejak akhir Januari, demi menghentikan penyebaran virus Covid-19. Bahkan setelah pandemi jauh lebih terkendali, Wanda masih menutup jejaring bioskopnya, jauh lebih lama daripada yang diperkirakan banyak orang.
"Lebih dari 600 bioskop Wanda Film di Cina telah ditutup sejak 23 Januari, dan yang di luar negeri juga menghentikan bisnis setelah akhir Maret," kata Wanda Film dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Selasa (14/7).
Detective Chinatown 3, sebuah film yang investor utamanya adalah Wanda Film, pada awalnya dijadwalkan untuk ditayangkan di bioskop pada bulan Januari selama Tahun Baru Imlek. Namun perilisannya terpaksa ditunda karena pandemi
Sementara itu, produksi beberapa film lainnya juga telah tertunda.
"Pendapatan operasional turun dengan margin besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata perusahaan.
China adalah pasar film terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Box office Cina mencatat 64,3 miliar yuan pada 2019, naik 5,4 persen pada tahun ini.