REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengurusi bencana alam lainnya seperti Gunung Merapi yang terancam erupsi.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan, mengakui, BNPB memang memiliki tugas pokok fungsi (tupoksi) menangani bencana tak hanya non-alam seperti Covid-19 melainkan juga bencana alam lainnya. Jadi meski mengurusi Covid-19, dia mengklaim tugas penanganan bencana alam yang lain tetap dilakukan BNPB.
"Ada unit di BNPB yang terus memonitor informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang terkait informasi hujan, meteorologi, gempa bumi. Kemudian informasi terkait gunung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," ujarnya saat mengisi konferensi pers virtual di akun youtube saluran BNPB bertema Mencegah Pandemi Covid-19 Dalam Skala Nasional, Bisakah?, Kamis (16/7).
Terkait situasi mengenai gunung, pihaknya mengaku mendapatkan informasi dari PVMBG mengenai aktivitas yang ada di Gunung Merapi per tanggal 4 Juli 2020 lalu bahwa selama dua hari berturut-turut terjadi gempa bumi vulkanik dangkal.
"Ini merupakan indikator akan adanya aktivitas erupsi gunung tersebut. Maka kami sudah mengirimkan surat ke Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dan DIY pada 7 Juli 2020," katanya.
Kemudian, dia melanjutkan, keesokan harinya atau 8 Juli 2020 Gubernur Jateng langsung turun ke lapangan untuk melihat dan mempersiapkan desa-desa di KRB3 atau yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi untuk memperingatkan apakah jalur evakuasi sudah siap.
Kemudian, dia melanjutkan, pemerintah daerah Jateng juga telah mengedukasi masyarakat supaya tahu apa yang harus dilakukan kalau Gunung Merapi kembali erupsi.
Dia menambahkan, pemerintah Provinsi Yogyakarta yang juga dilewati gunung itu juga telah memperbaiki jalur evakuasi, sehingga kalau terjadi apa-apa maka masyarakat yang berada di dekat kawah mudah turun. Pihaknya mengapresiasi masing-masing pemerintah daerah tahu apa yang harus dilakukan.