Sabtu 18 Jul 2020 02:03 WIB

Survei: Pandemi Buat Pembelian Properti Ditunda

Pembelian properti banyak ditunda sampai pandemi Covid-19 mereda

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Deretan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Cibarengkok  Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2/2020).  Pembelian properti banyak ditunda sampai pandemi Covid-19 mereda. Ilustrasi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Deretan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Cibarengkok Pengasinan, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2/2020). Pembelian properti banyak ditunda sampai pandemi Covid-19 mereda. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembelian properti banyak ditunda sampai pandemi Covid-19 mereda. Hal ini tercermin dalam survei Rumah.com. Survei menunjukkan mayoritas responden atau sekitar 60 persen memilih menunda pembelian properti sampai pandemi mereda.

"Responden yang memutuskan untuk menunda membeli rumah itu berasal dari mereka yang sudah memiliki rumah 70 persen, mereka yang masih menyewa 60 persen, dan masih tinggal orang tua 53 persen," kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita saat menyampaikan Consumer Sentiment Study H2 2020 dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Marine menjelaskan Consumer Sentiment Study merupakan survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Singapura. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari hingga Juni 2020.

Temuan lainnya dari survei ini adalah 45 persen responden mengalami kesulitan untuk melihat properti yang akan dibeli. Sebanyak 40 persen responden menghindari untuk membeli properti di komplek perumahan yang penghuninya dinyatakan positif menderita Covid-19. Sedangkan 33 persen responden lainnya mengalami kesulitan atau keterlambatan dalam mendapatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Meskipun ekonomi terkena dampak pandemi, 60 persen responden memiliki intensi melanjutkan rencana pembelian hunian untuk ditinggali sendiri, baik di tahun ini maupun tahun depan. Sementara mereka yang membeli properti untuk investasi hanya 39 persen responden yang masih terus akan melanjutkan pembeliannya baik tahun ini maupun tahun depan.

Situasi pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah juga berdampak meningkatnya intensi mereka untuk memiliki hunian sendiri. Hal ini dinyatakan oleh 34 persen responden.

Sementara 25 persen responden lainnya berminat untuk merenovasi atau menggunakan kembali area tertentu di rumah mereka. Sedangkan 11 persen responden berpikir untuk pindah dari hunian mereka yang sekarang.

Menurut Marine, adanya pandemi Covid-19 yang disertai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia telah memengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli.

Sebagian besar responden yaitu sebanyak 73 persen memilih menggunakan platform media sosial, 58 persen responden melalui portal properti daring. Selain itu 23 persen responden lainnya memanfaatkan tur virtual maupun video dari properti yang diincar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement