Jumat 17 Jul 2020 21:43 WIB

GTPP: Peningkatan Covid-19 di Aceh karena Hasil Tracing

Total pasien Covid-19 di Aceh hingga Jumat mencapai 145 kasus

Petugas medis yang mengenakan APD lengkap mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 menuju lokasi pemakaman di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas medis yang mengenakan APD lengkap mengangkat peti berisi jenazah pasien positif COVID-19 menuju lokasi pemakaman di Kabupaten Aceh Besar, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Aceh menyatakan peningkatan drastis warga terpapar virus corona di Aceh dalam sepekan terakhir, merupakan hasil tracing tim survelians terhadap kasus-kasus sebelumnya.

"Mengenai kasus yang meningkat di Aceh akhir-akhir ini, tidak lepas dari kasus COVID-19 yang sebelumnya," kata Juru bicara (GTPP) COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani, di Banda Aceh, Jumat (17/7).

Data Dinas Kesehatan Aceh, pada Jumat (17/7), melaporkan bahwa total warga yang terpapar COVID-19 di Tanah Rencong mencapai 145 kasus. Di antaranya, 68 orang telah sembuh, delapan meninggal dunia, dan 69 orang dalam penanganan medis.

Jubir yang akrab disapa SAG itu, menjelaskan bahwa puluhan kasus baru yang terdeteksi itu merupakan hasil tracing tim surveilans terhadap warga yang berkontak dekat dengan para pasien positif COVID-19.

Kata dia, warga berkontak erat adalah mereka yang satu keluarga atau satu kamar serta yang satu ruangan kerja. Sedangkan, kontak sosial ialah setiap orang yang pernah bersentuhan atau berkomunikasi dengan jarak yang begitu dekat.

"Semua mereka dicari, kemudian diambil swab (usap) dan diperiksa dengan metode PCR sehingga ditemukan kasus-kasus baru," katanya.

SAG mencontohkan, di klaster Lhokseukon, Aceh Utara, kasus pertama bermula dari warga yang memiliki riwayat ke daerah terinfeksi di luar Aceh, kemudian hasil tracing selanjutnya ditemukan tujuh kasus baru.

"Untuk klaster (Aspol) IOM, ada tamu datang dari luar Aceh kemudian konfirmasi positif dan meninggal dunia. Kemudian tracing orang sekitarnya dan ditemukan enam kasus baru. Kasus-kasus baru ini merupakan tracing dari tim surveilans," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement