Sabtu 17 Oct 2020 10:56 WIB

Pemprov Aceh Targetkan Tes Usap Keluar dalam Waktu 24 Jam

Sampel tes usap diperiksa di RSUD Zainoel Abidin, Balitbangkes, dan Labkesda Aceh

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas medis melakukan tes usap Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Petugas medis melakukan tes usap Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menargetkan hasil uji reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) dapat keluar dalam kurun waktu satu kali 24 jam setelah dilakukan tes swab atau usap.

“Pemerintah Aceh menetapkan jadwal dan kuota harian pengiriman sampel tes usap dari kabupaten/kota. Sampel tes usap yang dikirim dari daerah itu akan diperiksa di tiga laboratorium RT-PCR yang berada di RSUD Zainoel Abidin, Balitbangkes Aceh, dan Labkesda Aceh,” kata Sekda Aceh Taqwallah di Kota Banda Aceh, Sabtu (17/10).

Dia menjelaskan, skema tersebut telah ditetapkan dalam Surat Gubernur Aceh Nomor:440/14872a perihal Pemeriksaan Sampel Covid-19 dengan tes RT-PCR. Taqwallah juga memaparkan, jumlah kuota sampel tes usap yang dapat dikirim oleh kabupaten/kota per hari.

Setiap kabupaten mendapat kuota yang berbeda. Penetapan kuota menyesuaikan dengan kondisi kasus Covid-19 tiap daerah. Begitu juga dengan jadwal harian pengiriman sampel tes usap dari daerah, Pemerintah Aceh telah mengaturnya mulai dari jam pengiriman sampai dengan jam dikeluarkan hasil.

“Sampel usap dikirim ke Banda Aceh pada jam yang telah ditentukan, nantinya akan diterima oleh tim posko Covid-19 Dinas Kesehatan Aceh, mereka yang akan bawa ke laboratorium PCR. Dengan cara begini insya Allah hasil akan keluar dalam waktu 24 jam," kata Taqwallah.

Taqwallah menambahkan, dalam beberapa waktu ke depan Pemprov Aceh juga  membangun tiga laboratorium PCR di tiga kabupaten/kota yang letaknya menyesuaikan dengan zonasi wilayah Aceh. Dia mengatakan, dengan bertambahnya laboratorium tersebut, jumlah sampel usap yang diperiksa bisa lebih banyak dan hasilnya akan keluar lebih cepat.

Selain persoalan pemeriksaan tes usap, Taqwallah juga meminta kepada seluruh kepala daerah di provinsi itu untuk memaksimalkan peran tenaga kesehatan di puskesmas mulai dari kepala hingga bidan desa agar mengawal pencegahan penyebaran Covid-19.

Dia meminta para tenaga kesehatan mengawal ketat masyarakat yang masuk kategori suspek agar disiplin menjalankan isolasi mandiri. "Para tenaga kesehatan harus selalu mengingatkan agar mereka disiplin menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," ucap Taqwallah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement