REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PARIAMAN -- Kementerian Pertanian (Kementan) aktif turun ke lapangan berkoordinasi dengan pemerintah daerah melakukan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam. Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengimplementasikan cepat gerakan ini guna meningkatkan produksi padi agar stok beras aman.
Kementan bersama Gubenur Sumbar Irwan Prayitno melakukan gerakan percepatan tanam bersama Kelompok Tani Rawang Lokan, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, Ahad (19/7).
Acara tersebut dihadiri Bupati Padang Pariaman, Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Barat dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta masyarakat memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian. Pemerintah daerah dibantu Kementan akan memberikan dukungan maksimal kepada kelompok tani yang mau bekerja giat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Pemerintah, lanjut Irwan, mendukung percepatan tanam agar ketersediaan pangan terjamin aman di tengah ancaman dampak pandemi corona. "Jangan sampai ada lahan yang tidak dimanfaatkan. Pemerintah siap membantu petani," kata Irwan.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengajak masyarakat petani agar terus berproduksi. Walaupun terjadi surplus produksi benih di daerah Padang Pariaman, tapi bukan berarti masyarakat petani tidak melakukan peningkatan produksi lagi. Sebab hasil surplus ini sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh petani di provinsi lainnya seperti ke Riau, Kepri, dan daerah lainnya.
"Penanaman pada hari ini dilakukan di lahan seluas tiga hektare (Ha) dengan potensi tanam 35 hektare. Petani di sana lebih menyukai varietas lokal Putiah Papanai dengan produktvitas 5,2 ton per hektare," kata Ali.
Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat, Syafrizal menyebutkan luas tanam padi Sumbar pada Juni 2020 seluas 51.474 Ha dan target Juli ini seluas 58.756 Ha. Pihaknya optimis untuk kejar tanam sampai September 2020.
"Sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, kita harus kejar tanam April sampai September ini. Apalagi ada info FAO tentang musim kemarau panjang, karena itu kami imbau ke kabupaten untuk segera tanam," sebut Syafrizal
Wali Nagari setempat Hasanudin mengatakan, kelompok tani setempat akan meningkatkan indeks pertanaman padi. Untuk itu, petani meminta dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, seperti bantuan benih padi dan jagung serta program pemberdayaan produsen padi.
"Bantuan ini sangat penting bagi petani. Apalagi saat ini kondisi pandemi, supaya kami bisa memenuhi kebutuhan benih insitu," ucap Hasanudin.
Mersepons hal tersebut Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementan, Takdir Mulyadi mengapresiasi upaya petani Padang Pariaman mempercepat tanam padi di Musim Tanam ke II (Gadu). Dengan tambahan produksi padi, ia optimistis dapat menjaga persediaan pangan nasional dimasa pandemi Covid-19.
"Kita harus menyiapkan kebutuhan pangan kita sendiri. Kita tidak dapat mengandalkan negara lain di masa Covid-19 karena keterbatasan kemampuan produksi, restriksi ekspor dan gangguan rantai pasok," ungkap Takdir
Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengaku optimistis pada 2020, produksi pangan khususnya beras dapat meningkat. Asalkan, semua daerah komitmen untuk bersama-sama melakukan upaya percepatan tanam.
"Oleh karenanya, wabah dunia tersebut menjadi tantangan untuk menunjukkan hadirnya negara bagi rakyat," ucapnya.
Dalam upaya percepatan tanam, Suwandi menyatakan Kementan sangat mengharapkan kepada para penyuluh untuk melaporkan perkembangan mingguan luas tanam/panen padi dan jagung di wilayah kerjanya secara berjenjang di Kostratani. Laporan ia harapkan juga disampaikan secara online sekaligus ke kabupaten, provinsi dan pusat agar kinerja terlapor dengan baik.