REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menegaskan pelaksanaan MTQ Nasional XXVIII akan tetap ada penonton, tetapi dengan jumlah yang dibatasi sesuai protokol Covid-19.
"Memang ada beberapa opsi yang tersedia, tapi kita ingin MTQ Nasional ini tetap meriah. Ada penonton, tapi harus mengikuti prosedur kesehatan," katanya di Padang, Senin (20/7).
Peserta dan juri saat datang di Sumbar akan diberikan tes usap (swab) PCR gratis untuk memastikan kesehatannya. Jika ada yang bermasalah, tim kesehatan akan memberikan dukungan penuh.
Sumbar juga memiliki fasilitas isolasi yang relatif nyaman, jika memang ada di antara kafilah dari provinsi lain yang terindikasi Covid-19. Nantinya peserta dan juri juga akan hadir secara fisik di lokasi acara, tidak secara virtual. “Hal itu untuk memastikan pembacaan dan penjurian berjalan dengan baik,” ujar dia.
Meski demikian, kata dia, memang akan ada beberapa modifikasi yang dilakukan dengan mengedepankan fungsi teknologi. Misalnya, pembukaan yang rencana awal dengan tarian massal, akan diganti formatnya. Tetap ada tarian, tetapi tidak melibatkan banyak orang.
Efek visual dan suara akan digunakan agar pembukaan tetap meriah meski tanpa penari massal seperti jamaknya pembukaan acara kaliber nasional lainnya.
"Ini kita lakukan untuk meminimalkan potensi terjadinya paparan Covid-19 saat MTQ Nasional di Sumbar. Karena kita memahami, coronavirus ini tetap akan ada sebelum vaksinnya ditemukan," katanya.
Acara penutupan juga akan menerapkan standar kesehatan yang sama. Semua yang masuk ke dalam stadion dicek suhu, harus bermasker, disediakan tempat cuci tangan dan jaga jarak.
Kegiatan pendukung seperti pawai dan pameran kemungkinan akan ditiadakan karena memang bukan inti acara. Selain itu, kegiatan yang melibatkan banyak penonton di area luas itu dikhawatirkan sulit untuk dikontrol.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan perlu perubahan anggaran untuk memastikan MTQ Nasional di Sumbar berjalan dengan sukses karena sebagian anggaran pendukung di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebelumnya difokusulang (refocusing) untuk penanganan Covid-19.
"Secepatnya OPD harus mengusulkan dan dibahas agar bisa diakomodasi pada perubahan. Mudah-mudahan bisa diketok palu pada Oktober 2020," katanya.
Rapat koordinasi pelaksanaan MTQ Nasional XXVII itu juga diikuti sejumlah kepala daerah dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar. MTQ Nasional di Sumbar rencananya digelar 12 sampai dengan 21 November 2020.