Selasa 21 Jul 2020 18:10 WIB

Kasus Covid-19 pada Dokter PPDS UNS Capai 70 Orang

Tenaga kesehatan masih mendominasi kasus Covid-19 di Solo

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/3/2020).
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warga melintas di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Solo masih terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Kalangan tenaga kesehatan (nakes) masih mendominasi kasus Covid-19 di Solo.

Kasus Covid-19 dari klaster mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo jumlahnya mencapai 70 kasus positif. Mereka tidak hanya berasal dari Solo, melainkan juga luar kota.

Dekan FK UNS, Reviono mengatakan jumlah 70 kasus tersebut merupakan angka kumulatif dari residen dokter yang menempuh PPDS di UNS.

"Kalau PPDS itu update sampai saat ini ada 70 yang positif, tapi ini masih progres karena hasil swab PCR hari Ahad (19/7) dan Senin (20/7) di RSUD dr Moewardi belum keluar," terang Reviono dalam jumpa pers secara virtual, Selasa (21/7).

Reviono menyatakan, dari jumlah tersebut, sudah banyak yang dinyatakan sembuh karena hasil uji usap (swab) secara polymerase chain reaction (PCR) negatif dua kali.

"Angka-angkanya tidak persis tahu karena di Rumah Sakit UNS ada sembilan yang pulang yang negatif. Dari RSUD dr Moewardi saya belum dapat laporan. Jumlahnya fluktuatif per hari," papar Reviono yang juga menjabat anggota Dewan Pengawas RSUD dr Moewardi tersebut.

Sementara itu, Rektor UNS Jamal Wiwoho menambahkan, UNS menyiapkan tempat tinggal bagi pasien Covid-19 dari kalangan civitas akademika UNS yang dinyatakan sembuh. Mereka dibebaskan untuk pulang ke rumah maupun indekos.

"Namun jika ada sesuatu yang dianggap kurang kondusif, UNS menyiapkan kamar di UNS Inn. Kamarnya lumayan banyak karena tingkat hunian selama pandemi juga tidak terlalu banyak," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement