REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT mensifati orang yang bahagia dengan perbuatan baik yang disertai rasa takut. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Alquran surat Ar-Rad ayat 21.
وَالَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖٓ اَنْ يُّوْصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُوْنَ سُوْۤءَ الْحِسَابِ ۗ
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.”
Dikutip dari buku Ad-Daa wa ad-Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, sementara itu, Allah SWT mensifati orang yang sengsara dengan perbuatan buruk yang disertai rasa aman. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran surat Al-Isra ayat 68.
اَفَاَمِنْتُمْ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ اَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ثُمَّ لَا تَجِدُوْا لَكُمْ وَكِيْلًا ۙ
“Maka apakah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? Dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun.”
Siapa saja yang memperhatikan kondisi para sahabat, niscaya ia akan mendapati mereka berada pada puncak amal disertai dengan puncak rasa takut. Sementara orang lebih kepada menggabungkan antara kurangnya amal, bahkan kelalaian dengan rasa aman.
Renungkanlah perkataan Abu Bakar as-Shiddiq RA seraya berkata, "Aku ingin sekiranya aku menjadi sehelai rambut di sisi seorang hamba yang mukmin." Atsar ini diriwayatkan Ahmad, dalam kitab Az-Zuhd.
Disebutkan pula, Abu Bakar memegang lisannya seraya berkata, "Inilah yang menggiringku ke dalam kebinasaan" hadits riwayat Ibnus Sunni, Abu Ya'la, Ibnu Abid Dunya, Malik, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnul Mubarak. Beliaulah orang yang paling banyak menangis, seperti sarannya: "Menangislah! Jika kalian tidak bisa menangis, maka berpura-puralah menangis." (HR Ahmad).
Ketika mengerjakan sholat, sahabat ini seperti sebatang pohon disebabkan rasa takutnya kepada Allah SWT. (Tarikh al-Khulafa)
Suatu ketika ada yang membawakan seekor burung kepadanya. Abu Bakar membolak-balikkannya lalu berkata: "Tidaklah hewan buruan ditangkap dan pohon ditebang, melainkan ada tasbih yang disia-siakan." (HR Ahmad).
Saat menghadapi maut, Abu Bakar berkata kepada putrinya, Aisyah: "Wahai putriku, sebagian harta kaum Muslimin ada padaku, yaitu 'aba-ah (mantel atau pakaian yang biasa dikenakan wanita Arab), bejana untuk memerah susu, dan budak ini. Bawalah segera kepada Umar bin al-Khattab RA.” (HR Ahmad)
Beliau menambahkan: "Demi Allah, aku lebih senang sekiranya aku menjadi pohon yang dimakan lalu ditebang".
Qatadah berkata: "Telah sampai kepadaku perkataan Abu Bakar: 'Aku senang sekiranya aku menjadi tanaman hijau yang dimakan binatang ternak'." (HR Ahmad)